Ular Piton 4,5 Meter Ditemukan di Hutan Pendidikan Unand

id Ular Piton 4,5 Meter Ditemukan di Hutan Pendidikan Unand

Ular Piton 4,5 Meter Ditemukan di Hutan Pendidikan Unand

Ular piton jenis phyton reticulatus yang ditemukan di pinggir kampus Unand Padang, Senin (24/2).

Padang, (Antara) - Mahasiswa Jurusan Biologi Universitas Andalas (Unand) Padang menemukan ular piton jenis phyton reticulatus sepanjang 4,5 meter di pinggir jalur menuju hutan pendidikan dan penelitian biologi Unand Padang, Senin (24/2). "Ular ini ditemukan saat beberapa mahasiswa tersebut sedang melakukan pencarian objek Hewan jenis reptil pada praktikum mata Kuliah taksonomi hewan vertebrata," kata Dosen Bidang Taksonomi Hewan Vertebrata Biologi Unand Dr Wilson Novarino di Padang, Rabu. Dia menyebutkan terakhir kali ular dengan jenis yang sama ini ditemukan di Unand pada Maret 2010 sepanjang 3,3 meter oleh peneliti mahasiswa bernama Fakhrul Reza. Saat ini ular ini berada di museum zoologi biologi Unand dan sementara akan digunakan dalam pengamatan untuk praktikum taksonomi hewan vertebrata. Ular tersebut nantinya akan dilepas kembali ke habitatnya dengan melakukan koordinasi BKSDA Sumbar, ujarnya. Dia menjelaskan bahwa munculnya ular ini besar dugaan karena habitat aslinya yakni pada semak belukar menjadi terbuka akibat adanya invasi lahan untuk pembangunan. Karena, menurutnya, daerah di sekitar kampus Unand ini merupakan habitat beragam jenis keragaman hayati baik satwa maupun tumbuhan. Beberapa satwa yang dilindungi juga memiliki habitat di tempat ini seperti jenis burung rangkong, atau harimau. Dengan adanya pengalihan lahan membuat para hewan ini akan mencari tempat yang baru untuk kehidupannya, imbuhnya. Lebih lanjut katanya, sejauh ini tidak ada yang salah dengan pengalihan lahan dan pembangunan dengan catatan terlebih dahulu melakukan survei keanekaragaman hayati yang ada. Ini menjadi penting mengingat kawasan Unand merupakan daerah biokonservasi atau perlindungan keanekaragaman hayati. Untuk itu sudah sebaiknya konsep pembangunannya berdasarkan konservasi ini yakni memperhatikan aspek perlindungan dan penyelamatan satwa liar. "Meskipun ular ini bukan termasuk hewan yang dilindungi oleh pemerintah. Namun keberadaannya menandakan hewan tersebut kehilangan habitat aslinya," katanya. Senada dengan Wilson, Dosen biologi lainnya Aadrean mengatakan bahwa untuk menangani ular dan jenis reptilia lainnya telah ada kelompok diskusinya. Selain itu ada juga pelatihan dan pembinaan mahasiswa terhadap satwa liar dan dilindungi. (den)