KPU Mentawai Targetkan 85 Persen Partisipasi Pemilih

id KPU Mentawai Targetkan 85 Persen Partisipasi Pemilih

Padang, (Antara) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kepulauan Mentawai menargetkan partisipasi pemilih pada Pemilu Legislatif 2014 dapat mencapai 85 persen. "Kami memang menargetkan tinggi, sebab pada Pemilu 2009 angka partisipasi pemilih mencapai 81 persen dan yang tertinggi di Sumatera Barat," kata Ketua KPU Mentawai Andres di Padang, Selasa. Guna mendongkrak partisipasi pemilih, KPU akan gencar melakukan sosialisasi di kecamatan hingga ke tingkat dusun. KPU juga menggandeng tokoh masyarakat, ulama, dan pendeta untuk selalu menyampaikan tentang pentingnya memberikan hak pilih kepada setiap warga dalam setiap dakwah atau pertemuan. "Adanya sukerelawan dari tokoh masyarakat, ulamam dan pendeta cukup membantu dalam memberikan pendidikan politik kepada setiap warga yang memiliki hak pilih terutama pemilih pemula. Ini yang akan dimaksimalkan," katanya. Selain itu, KPU juga mengharapkan peran serta para calon legislatif dan parpol untuk mengajak konstituen ikut mencoblos pada pemilu 19 April 2014 yang merupakan lumbung suara mereka. Sementara, jumlah pemilih di Mentawai pada pemilihan umum 2014 yang tercantum dalam daftar pemilih tetap fasebanyak 58.717 orang terdiri atas 30.739 pemilih laki-laki, dan 27.978 orang perempuan. Menurut, Andres jumlah ini bisa mengalami perubahan hingga masa pelaksanaan pemungutan suara. Perubahan itu bisa terjadi akibat adanya warga yang meninggal sebelum Pemilu atau terjadinya perpindahan penduduk. "Bisa jadi berkurang, atau malah bertambah, Namun yang jelas kita menargetkan 85 persen angka partisipasi Pemilu," katanya Berdasarkan data KPU Sumbar, partisipasi pemilih di Kabupaten Kepulauan Mentawai pada Pemilu 2009 merupakan yang tertinggi di antara 18 kota dan kabupaten lainnya. Pada masa pemungutan suara Pemilu 24 April 2009, angka partisipasi pemilih mencapai 81,22 persen atau 36,398 orang dari 44.813 pemilih yang tercantum dalam DPT. Sementara partisipasi terendah terjadi di Kota Bukittinggi yang hanya 61,08 persen. (*/ril/jno)