Pemprov Sumbar fokus data dampak kerusakan usai masa tanggap darurat

id masa tanggap darurat sumbar,pemulihan bencana,gubernur sumbar,masa transisi bencana,pemprov sumbar,penyusunan r3p,bencan

Pemprov Sumbar fokus data dampak kerusakan usai masa tanggap darurat

Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi memberikan penjelasan mengenai kondisi bencana di Kota Padang. Antara/HO-Humas Pemprov Sumbar

Kota Padang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Barat (Sumbar) memfokuskan percepatan pendataan dampak kerusakan dan kerugian serta pemulihan layanan dasar masyarakat setelah berakhirnya masa tanggap darurat bencana.

"Pemprov Sumbar telah mengakhiri status tanggap darurat tingkat provinsi dan mulai beralih ke tahap pemulihan pascabencana," kata Gubernur Sumbar Mahyeldi di Kota Padang, Selasa.

Fokus pemenuhan layanan dasar tersebut meliputi penyediaan air bersih, sanitasi, layanan kesehatan, pendidikan, serta hunian sementara (huntar), sebelum memasuki tahap rehabilitasi dan rekonstruksi secara menyeluruh.

Selama masa transisi, Gubernur Mahyeldi meminta para bupati dan wali kota di Sumbar memastikan seluruh data kerusakan dan kerugian disusun secara lengkap, akurat, dan terverifikasi, sebagai dasar penyusunan Rencana Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana (R3P).

Pemerintah setempat menargetkan pendataan kerusakan dan kerugian akibat bencana tuntas paling lambat 28 Desember 2025. Percepatan ini penting, kata Mahyeldi, agar proses rehabilitasi dan rekonstruksi dapat segera berjalan pada awal 2026.

Meski status tanggap darurat provinsi telah berakhir, Mahyeldi menyampaikan keselamatan masyarakat tetap akan menjadi prioritas utama. Selain itu Sumbar akan memberikan perhatian serius pada pemulihan trauma dan pendampingan psikososial, menjaga stabilitas daerah, serta mempercepat proses validasi dan verifikasi data Pengkajian Kebutuhan Pascabencana (Jitupasna) sebagai dasar penyusunan R3P.

"Di tengah keterbatasan, para relawan hadir dengan pengorbanan yang luar biasa. Banyak yang meninggalkan keluarga dan pekerjaannya demi menolong sesama," kata Gubernur Mahyeldi.

Sementara itu Sekretaris Utama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Rustian menekankan penyusunan R3P merupakan langkah krusial dalam memulihkan kondisi sosial, ekonomi dan infrastruktur wilayah terdampak pascabencana.

"Data yang akurat dan valid adalah kunci utama. Tanpa data yang kuat, perencanaan tidak akan tepat sasaran dan pemulihan akan berjalan lambat," ujar Rustian.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Sumbar fokus pendataan dampak kerusakan usai masa tanggap darurat

Pewarta :
Editor: Antara Sumbar
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.