Pemkab Pasaman Barat perpanjang masa tanggap darurat bencana

id Pemkab Pasaman Barat ,Pasaman Barat, Sumatera Barat ,Bupati Pasaman Barat Yulianto

Pemkab Pasaman Barat perpanjang masa tanggap darurat bencana

Pemkab Pasaman Barat melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang terus memacu percepatan pembukaan jalan tertimbun longsor di Tinggam Nagari (Desa) Sinuruik, Kecamatan Talamau untuk membuka akses transportasi menuju daerah Bateh Samuik Tombang yang masih terisolasi, Senin (15/12/2025). ANTARA/HO-Mulyadi.

S (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat memperpanjang masa tanggap darurat bencana selama tujuh hari mulai 16 sampai 22 Desember 2025 karena masih ada sejumlah daerah yang butuh penanganan serius.

Bupati Pasaman Barat Yulianto di Simpang Empat, Selasa, mengatakan perpanjangan tanggap darurat itu dilakukan usai dibahas secara bersama terkait penanganan daerah yang mengalami banjir dan longsor.

Menurutnya ada empat daerah lagi yang butuh penanganan serius yakni Maligi Kecamatan Sasak, Nagari Katiagan Kecamatan Kinali, Nagari Sinuruik Kecamatan Talamau dan daerah di Kecamatan Ranah Batahan.

"Secara umum daerah yang terdampak bencana sudah bisa disalurkan bantuan logistik, tetapi perlu penanganan serius jalan menuju lokasi itu," katanya.

Pihaknya terus berupaya keras membuka akses jalan menuju daerah itu supaya pendistribusian logistik dapat dilakukan dengan cepat.

"Saat ini di empat lokasi itu akses transportasi masih terbatas. Pembenahan dan pembersihan material banjir dan longsor terus dilakukan," katanya.

Dia menyebutkan upaya yang terus dilakukan diantaranya pembuatan jembatan darurat di Sikabau Kecamatan Koto Balingka bersama TNI AD karena jalan menuju daerah itu terputus akibat banjir. Saat ini jembatan darurat telah selesai dan tinggal pendistribusian logistik secara maksimal lagi.

Kemudian pembersihan material longsor jalan menuju Talamau tepatnya di daerah Pasanggiang Talu karena jalan saat ini masih berlumpur dan hanya bisa dilalui kendaraan gardan dua.

Lalu masih dilakukan pendistribusian logistik ke daerah terbatas transportasi dan daerah jauh seperti ke Katiagan Kinali dan Maligi Sasak.

Dia menjelaskan akibat bencana di Pasaman Barat dari data terakhir saat ini meninggal dunia sebanyak lima orang, tiga orang hilang, lima orang luka dan 352 orang mengungsi di tempat rumah kerabat.

Lalu 18 unit rumah rusak berat, 16 unit rumah rusak sedang, 38 unit rumah rusak ringan, 11 unit rumah hanyut, 3 fasilitas kesehatan rusak, 30 tempat ibadah terdampak dan 1 kantor rusak.

Kemudian 1.904 meter irigasi rusak, 15 bendungan rusak, 14 jembatan rusak, 4.341 meter jalan rusak, 915,5 hektare lahan pertanian terdampak dan 12.071, 5 lahan perkebunan terdampak.

"Untuk warga yang rumahnya rusak dan hanyut pihaknya telah mengusulkan ke BNPB melalui Provinsi Sumbar agar membantu dana tunggu hunian sambil menunggu hunian sementara dan hunian tetap.

Pewarta :
Uploader: Jefri Doni
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.