BPBD Agam: korban meninggal dunia dampak bencana jadi 190 orang

id korban meninggal dunia,Agam, Sumatera Barat,Salareh Aia, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam,banjir bandang

BPBD Agam: korban meninggal dunia dampak bencana jadi 190 orang

Alat berat sedang mencari korban yang hilang terdampak banjir bandang Salareh Aia, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam. Dok ANTARA/Yusrizal

Lubukbasung (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar), menyatakan korban meninggal dunia dampak bencana hidrometeorologi di daerah itu menjadi 190 orang sampai Rabu (10/12).

"Ini merupakan data pada Rabu (10/12) sekitar pukul 20.00 WIB dan sebelumnya hanya 188 orang," kata Kepala Pelaksana BPBD Agam Rahmat Lasmono di Lubuk Basung, Rabu.

Ia mengatakan 190 korban meninggal tersebut tersebar di Kecamatan Malalak sebanyak 14 orang, Kecamatan Tanjung Raya korban meninggal 10 orang, Palupuh meninggal satu orang, Kecamatan Matur meninggal satu orang, Kecamatan Palembayan korban meninggal 138 orang.

Sementara belum ditemukan 62 orang tersebar di Kecamatan Malalak tiga orang, Kecamatan Tanjung Raya dua orang, Kecamatan Palembayan 66 orang dan Kecamatan Lubuk Basung satu orang.

"25 korban meninggal dunia belum teridentifikasi oleh pihak kepolisian," katanya .

Ia menambahkan untuk pencarian korban belum ditemukan bakal dilanjutkan oleh tim gabungan dari BPBD Agam, TNI, Polri, Basarnas, Palang Merah Indonesia (PMI), relawan dan lainnya pada Kamis (11/12) ini.

Pencarian korban menggunakan alat berat, kata dia, karena diduga korban tertimbun material banjir bandang berupa tanah dan pohon.

Untuk korban masih dirawat sebanyak 13 orang, korban yang mengungsi 4.117 orang, dan terdampak atau terisolir 988 orang.

Rumah rusak ringan 493 unit, rumah rusak sedang 359 unit, rumah rusak berat 600 unit, tempat ibadah terdampak 11 unit, jembatan rusak 67 titik dan jalan rusak 49 titik.

Setelah itu ada fasilitas pendidikan yang rusak 99 unit, irigasi rusak 125 unit, bendungan rusak 16 unit, ternak yang mati 5.025 ekor, dan lahan pertanian yang rusak 1.813,70 hektare.

"Total kerugian akibat banjir bandang, banjir, tanah longsor dan angin puting beliung tersebut Rp682,35 miliar," katanya.

Pewarta :
Editor: Antara Sumbar
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.