Pariaman (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Pariaman, Sumatera Barat melatih 45 perangkat desa dan Kelompok Siaga Bencana (KSB) yang berada di pesisir pantai terkait pencegahan dan mitigasi bencana karena daerah itu berisiko besar mengalami berbagai jenis bencana alam.
“KSB menjadi perpanjangan tangan pemerintah dalam menyampaikan informasi terhadap kondisi dan situasi bencana yang kita hadapi guna menghindari adanya korban akibat bencana," kata Wali Kota Pariaman Yota Balad di Pariaman, Kamis.
Ia mengatakan upaya penanggulangan bencana bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah tetapi juga membutuhkan partisipasi dari masyarakat salah satunya melalui KSB.
Terlebih wilayah pesisir barat Sumatra termasuk Pariaman berada di zona rawan bencana gempa bumi dan tsunami karena adanya zona subduksi atau megathrust Mentawai.
"Alhamdulillah, Pariaman mendapat bantuan alat deteksi tsunami High-Frequency (HF) Radar dari pemerintah Jerman yang insyaalah akan dilakukan pemasangan di Pantai Taman Anas Malik, Kelurahan Lohong pada 2026," katanya.
Dengan adanya alat yang dapat mendeteksi gempa dan potensi tsunami tersebut, lanjutnya maka warga dapat mengevakuasi diri segera. Selain itu alat itu tersebut juga sinyal dapat membantu nelayan untuk menangkap ikan.
Selain itu gempa dan tsunami, kata dia Pariaman juga berpotensi mengalami jenis bencana lainnya yaitu banjir, longsor, dan pohon tumbang yang memerlukan mitigasi dari berbagai pihak.
"Kota Pariaman lebih kurang selama satu minggu (pekan lalu) mengalami bencana banjir disertai lumpur dan ini merupakan banjir yang lumayan besar di Kota Pariaman," katanya.
Meskipun, lanjutnya tidak ada korban jiwa pada peristiwa tersebut namun infrastruktur dan rumah warga rusak sehingga menimbulkan kerugian materiel mencapai miliaran rupiah.
Ia berharap dengan pelatihan yang dilaksanakan pada 3 dan 4 Desember tersebut dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat melalui KSB dalam upaya penanggulangan bencana.
“Semoga pelatihan ini membuahkan hasil karena KSB menjadi ujung tombak BPBD pada saat terjadi bencana," tambahnya.
