Parik Malintang (ANTARA) - Sejumlah 'intake' atau bangunan untuk mengambil air baku Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Anai Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat rusak akibat disapu banjir yang terjadi beberapa hari lalu sehingga mengganggu distribusi air ke ribuan pelanggan.
"'Intake' air permukaan PDAM hampir seluruhnya terdampak. V Koto Timur, Batang Gasan kena, yang berat itu di Batang Anai, dan paling parah di Asam Pulau (2x11 Kayu Tanam)," kata Direktur Utama PDAM Tirta Anai Aznil Mardin saat dikonfirmasi dari Sungai Garinggiang, Selasa.
Ia mengatakan saat ini pihaknya sedang mengupayakan perbaikan 'intake' di Batang Anai yang ditargetkan dapat selesai beberapa hari ke depan.
Sedangkan kerusakan 'intake' terparah yaitu di Asam Pulau karena selain tidak dapat lagi ditemukan sebab aliran sungai telah berubah serta tidak ada akses menuju lokasi akibat tertimbun material longsor.
Pihaknya, kata dia tidak dapat segera memperbaiki 'intake' tersebut karena terkendala tidak memiliki alat berat untuk membersihkan meterial longsor.
Akibat 'intake' tersebut rusak, lanjutnya sekitar dua ribu pelanggan perusahaan daerah itu di Lubuk Alung tidak dapat mendapatkan air bersih.
Ia menyampaikan pihaknya telah menyurati sejumlah pihak untuk membantu PDAM Tirta Anai dalam menyediakan air bersih untuk warga Padang Pariaman.
Aznil mengatakan pihaknya memerlukan bantuan pemerintah provinsi, pemerintah daerah, hingga pihak terkait agar PDAM setempat dapat mengerjakan perbaikan 'intake' tersebut.
"Khusus di daerah Asam Pulau, hingga hari ini tidak bisa diakses pakai kendaraan apapun menuju 'intake' Tirta Anai. Perlu dukungan semua sektor, karena kami butuh alat berat," ujarnya.
Ia menyebutkan perkiraan kerugian perusahaan tersebut akibat rusaknya 'intake' dan jalur pipa PDAM yang disebabkan oleh bencana alam beberapa hari yang lalu mencapai Rp30 miliar dan mengganggu pasokan air bersih ke ribuan pelanggan.
Selain terus berupaya memperbaiki 'intake', lanjutnya pihaknya tetap terus menyalurkan air bersih menggunakan truk tangki untuk memenuhi kebutuhan dapur umum serta masyarakat.
Diketahui Sumbar diterpa cuaca ekstrem dari 21 sampai 28 November sehingga banyak daerah di provinsi itu termasuk Padang Pariaman mengalami banjir dan longsor yang salah satu dampaknya yaitu terhadap pasokan air bersih dari PDAM karena 'intake' rusak.
