Lubuk Basung (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, Sumatera Barat menyatakan korban meninggal dunia dampak bencana banjir bandang, longsor dan banjir di daerah itu menjadi 139 orang, hingga Selasa (2/12) pukul 20.00 WIB.
"Ada penambahan sembilan korban ditemukan pada Selasa (2/12), karena sebelumnya hanya 130 orang, pada Senin (1/12)," kata Kepala Pelaksana BPBD Agam Rahmat Lasmono di Lubuk Basung, Selasa.
Ia mengatakan ke-139 korban meninggal dunia itu tersebar di Kecamatan Malalak sebanyak 12 orang, Matur satu orang, Tanjung Raya sembilan orang.
Sementara di Kecamatan Palupuh satu orang, Palembayan 115 orang dan Ampek Nagari satu orang.
"Ini data korban meninggal dunia pada Selasa (2/12) pukul 20.00 WIB," katanya.
Ia menambahkan korban yang belum ditemukan sebanyak 86 orang tersebar di Kecamatan Malalak enam orang, Palembayan 76 orang, Lubuk Basung satu orang dan Tanjung Raya tiga orang.
Untuk proses pencarian, tambahnya, bakal dilanjutkan pada Rabu (3/12) pagi melibatkan BPBD Agam, Satpol PP, Damkar, Basarnas, TNI, Polri, PMI Agam dan lainnya.
"Pencarian korban juga menurunkan anjing pelacak (K9) dari Polri," katanya.
Korban yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lubuk Basung 38 orang, Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil Padang dua orang dan RSUD Pariaman satu orang.
"Mereka yang dirawat mengalami patah tulang, luka berat dan lainnya," katanya.
Bencana banjir bandang, banjir dan tanah longsor usai curah hujan cukup tinggi semenjak Sabtu (22/11), sehingga 16 kecamatan terdampak.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Korban meninggal dunia di Agam bertambah jadi 139 orang
