Disdukcapil Agam bantu identifikasi jasad korban banjir bandang di Salareh Aia (Video)

id Disdukcapil Agam,banjir bandang ,banjir bandang agam,Salareh Aia, Kecamatan Palembayan., Agam, Sumatera Barat

Disdukcapil Agam bantu identifikasi jasad korban banjir bandang di Salareh Aia (Video)

Petugas Disdukcapil Kabupaten Agam sedang melakukan identifikasi korban meninggal dunia dampak banjir bandang di Salareh Aia, Kecamatan Palembayan. Dok ANTARA/Yusrizal

Lubuk Basung (ANTARA) - Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Agam, Sumatera Barat menurunkan petugas untuk membantu pihak kepolisian dalam mengidentifikasi jasad korban banjir bandang di Salareh Aia, Kecamatan Palembayan.

"Kita menurunkan lima petugas beserta peralatan rekap Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP-EL) ke posko," kata Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Agam, Dedi Asmar di Lubuk Basung, Selasa.

Ia mengatakan identifikasi korban banjir bandang tersebut menggunakan sidik jari dan petugas berhasil mengidentifikasi 33 korban.

Ke 33 korban yang berhasil diidentifikasi tersebut selama tiga hari. Pada hari pertama sebanyak 12 orang pada Sabtu (29/11), Minggu (30/11) sebanyak 14 orang dan Senin (1/12 ) tujuh orang.

"Pada hari ketiga, ada sembilan korban dan dua tidak bisa teridentifikasi karena usianya masih dibawah 17 tahun dan belum melakukan perekaman data KTP-EL," katanya.

Ia mengatakan identifikasi korban meninggal dunia ini merupakan kewenangan dari pihak kepolisian.

Namun pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lubuk Basung meminta bantuan identifikasi korban yang belum teridentifikasi pada Sabtu (29/11).

Setelah itu, Disdukcapil Agam menurunkan petugas beserta peralatan ke lokasi untuk perekaman sidik jari.

"Dari hasil sidik jari, maka ketemu identitas korban, sehingga menurunkan petugas ke Salareh Aia, Kecamatan Palembayan," katanya.

Dengan menurunkan petugas beserta peralatan, maka sangat membantu pihak kepolisian dalam identifikasi para korban.

Curah hujan cukup tinggi melanda Agam mengakibatkan bencana tanah longsor, banjir bandang, banjir, pohon tumbang dan angin kencang di 16 kecamatan.

Bencana itu mengakibatkan 130 warga meninggal dunia, 71 orang masih hilang, warga mengungsi 6.300 orang dan dirawat rumah sakit 25 orang.

Pewarta :
Uploader: Jefri Doni
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.