Padang Panjang (ANTARA) - Hingga sore ini, tim pencarian dan penyelamatan terus bergerak cepat mengevakuasi warga yang terjebak banjir bandang di Jembatan kembar Batas Kota, Silaiang Bawah, Kota Padang Panjang, Sumatera Barat. Para korban sebelumnya menyelamatkan diri ke sisi bukit di sekitar lokasi kejadian.
Tim gabungan yang terdiri atas TNI/Polri, Brimob, Basarnas, BPBD, Satpol PP Damkar, Dinas Perhubungan, Tagana, PMI, serta puluhan relawan, memasuki hari kedua operasi penyelamatan dengan bekerja maksimal untuk memastikan seluruh warga dipindahkan ke lokasi aman.
Wali Kota Padang Panjang, Hendri Arnis, melalui Wakil Wali Kota Allex Saputra, mengatakan bahwa pemerintah kota bersama seluruh unsur terkait terus berupaya mempercepat proses evakuasi dan pembersihan material longsor.
“Wako Hendri menginstruksikan agar seluruh kemampuan dikerahkan di lapangan. Prioritas utama adalah evakuasi warga dan pembukaan kembali akses jalan yang tertutup,” kata Allex.
Untuk kelancaran proses evakuasi dan pembersihan material yang menutup akses jalan utama, Allex mengimbau masyarakat yang tidak berkepentingan agar tidak mendatangi lokasi bencana.
“Ini demi kelancaran pekerjaan tim gabungan. Kita berharap cuaca mendukung sehingga proses evakuasi dan pembersihan material bisa lebih cepat, sehingga akses jalan segera dapat dilalui,” ujarnya.
Evakuasi warga dilakukan dari berbagai titik di sekitar jembatan kembar. Sebagian korban turun dari bukit di sisi kiri sungai, lokasi yang menjadi sumber terjangan banjir bandang pada gerbang Batas Kota. Beberapa warga bahkan harus meniti jembatan kereta api tanpa pengaman di sisi kiri dan kanan. Meski demikian, seluruh proses berlangsung dalam pengawasan ketat petugas yang memandu mereka menyeberang.
Warga lain yang turun dari bukit kecil dibantu tim gabungan melewati aliran sungai yang telah diamankan serta jembatan kayu darurat yang dibuat para relawan. Mereka kemudian dibawa ke titik penjemputan ambulans sebelum dirujuk ke rumah sakit.
Para warga yang dievakuasi tampak lemah setelah hampir seharian terjebak dalam kondisi hujan badai, suhu dingin, dan minimnya persediaan makanan. Sebagian besar dari mereka merupakan pelintas dari luar Padang Panjang yang sebelumnya beristirahat di Jembatan Kembar akibat adanya titik longsor di Singgalang Kariang yang memutus akses jalan.
“Warga yang berhasil diselamatkan langsung kita bawa untuk diperiksa kesehatannya dan tidak boleh ada yang terlewat dari penanganan,” tegas Allex yang turun langsung membantu proses evakuasi.
Ia memastikan seluruh warga yang masih berada di area sulit dapat segera ditemukan dan dievakuasi dengan aman.
