Sawahlunto (ANTARA) - Pemerintah Kota Sawahlunto Provinsi Sumatera Barat menegaskan Festival Literasi 2025 menjadi ruang untuk memperkuat ekosistem baca–tulis sekaligus menghidupkan kembali budaya literasi di tengah masyarakat.
Wali Kota Sawahlunto Riyanda Putra, di Sawahlunto, Senin, mengatakan kegiatan literasi harus dirancang sebagai gerakan kolektif yang melibatkan sekolah, keluarga, komunitas, perangkat daerah, dan pelaku ekonomi kreatif.
“Literasi tidak cukup hanya membaca atau menulis, namun harus melahirkan kreativitas, etika, dan pemahaman yang memperkaya pola pikir masyarakat,” kata dia.
Festival Literasi Kota Sawahlunto 2025 digelar 21–23 November dan menghadirkan 11 agenda seperti bedah buku, launching buku, lomba menggambar ABK, lomba mewarnai untuk TK/RA, lomba fashion show SD/MI, jalan santai, senam bersama, bazar buku, live music, serta penampilan seni pelajar.
Kegiatan tersebut dirancang untuk merangsang minat baca anak dan remaja, memperluas ruang berekspresi, dan meningkatkan interaksi masyarakat dengan perpustakaan sebagai pusat pengetahuan.
Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Sumatera Barat Jumaidi menyebut perkembangan literasi di Sumbar termasuk terbaik nasional karena tingginya tingkat kunjungan perpustakaan, termasuk ke Perpustakaan Adinegoro dan Perpustakaan Mohammad Yamin di Sawahlunto.
Ia menilai teknologi tidak boleh dipandang sebagai ancaman bagi budaya membaca, melainkan sebagai sarana untuk memperkuat strategi literasi yang lebih adaptif dan inovatif.
“Teknologi justru bisa memperluas jangkauan literasi dan mendorong lahirnya konten kreatif,” kata dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Sawahlunto Jhon Hendri menyampaikan festival ini bertujuan menumbuhkan kegemaran membaca dan menulis, mendorong kreativitas, serta membangun kesadaran kolektif mengenai pentingnya literasi untuk kehidupan yang lebih berkualitas.
Ia menyebut festival juga menjadi wahana apresiasi bagi capaian literasi sekolah dan komunitas, sekaligus memberi ruang pemberdayaan budaya serta UMKM yang terlibat dalam kegiatan.
