Kotabaru, (Antara) - Sebanyak 14 orang anak buah Kapal Layar Motor Sumber Bahari, pengangkut 700 ton kernel, yang kondisinya miring hingga 45 derajat akibat terseret arus deras di Perairan Kotabaru, Kalimantan Selatan, berhasil dievakuasi. Kapolres Kotabaru Ajun Komisaris Besar Polisi Rizal Irawann didampingi Kasat Polisi Perairan Inspektur Satu H Sumari di Kotabaru, Sabtu, mengatakan ke-14 anak buah kapal (ABK) KLM Sumber Bahari berhasil dievakuasi dan semuanya selamat. "Semua ABK kini dibawa ke Kantor Syahbandar Kotabaru," jelas Sumari. Sementara kapal yang dinakhkodai Sirajudin (49), warga Sulawesi, itu kini dalam posisi miring di atas bangkai kapal KM Kannonsan yang tenggelam pada 31/1/2012, akibat terseret arus dan berbenturan dengan kapal lain. Kejadian itu bermula, saat KLM Sumber Bahari melabuh jangkar di sekitar perairan Rampak, dan kapal terseret arus deras hingga sekitar 700 meter ke arah utara. Sumber Bahari yang mengangkut 700 ton kernel dari Mamuju, Sulawesi Barat, seyogyanya membongkar muatanya di Pelabuhan PT Smart Tarjun. "Namun karena terjadi antrean, sehingga kapal tersebut lego jangkar di Rampak sambil menunggu giliran," ucapnya. Belum sempat membongkar barang muatanya, KLM Sumber Bahari itu larut terseret arus sekitar pukul 00.30 Wita hingga 700 meter ke arah pelabuhan Panjang Kotabaru. Naas kapal yang membawa inti dari tandan buah segar (TBS) kelapa sawit tersebut tersangkut bangkai kapal KM Kanonsan dan akhirnya miring. "Diduga lambung sebelah kanan robek yang menyebabkan posisi kapal jadi miring," imbuhnya. Kepala Kantor Administrasi Pelabuhan Kotabaru Hasan Basri, menjelaskan, saat ini tim sedang menunggu air surut untuk membongkar sebagian muatan KLM Sumber Bahari, agar badan kapal bisa naik. "Kini sedang dilakukan penyelaman untuk melihat kondisi yang sebenarnya, apakah ada bagian kapal yang robek sehingga kapal jadi miring," ujarnya. Ia berharap setelah sebagian barang muatan dibongkar, badan kapal yang mengangkut bahan mentega itu bisa naik ke permukaan untuk dievakuasi. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, semua ABK dan Nakhkoda selamat. Sementara itu, pada Selasa 31 Januari 2012, KM Kannonsan yang mengangkut sekitar 800 ton semen dari PT Indocement Tunggal Prakarsa Tarjun, tenggelam di perairan Kotabaru akibat berbenturan dengan kapal lain setelah terseret arus deras. KM Kannonsan yang berencana membawa semen ke Toli-toli Sulawesi Tengah itu tidak dapat diselamatkan dan akhirnya tenggelam. (*/jno)
Berita Terkait
Pemkot Payakumbuh perkuat profesionalisme ASN melalui penerapan Sistem Anjab dan ABK
Rabu, 29 Oktober 2025 12:36 Wib
Pekerja migran berprestasi di luar negeri, kenapa tidak?
Sabtu, 13 September 2025 23:28 Wib
RI koordinasi dengan Korsel temukan 2 ABK WNI yang tenggelam di Jeju
Jumat, 8 November 2024 15:04 Wib
Dosen Unbrah Sosialisasikan Pentingnya Skrining Gigi dan Mulut bagi Anak ABK
Selasa, 3 Oktober 2023 14:42 Wib
Penetapan Tersangka ABK Kasus Ilegal Fishing
Selasa, 13 Juni 2023 20:23 Wib
Enam WNI awak kapal yang terbalik di Jepang belum ditemukan
Jumat, 10 Maret 2023 16:24 Wib
Seorang ABK Kapal asal Karimun hilang di laut Natuna
Minggu, 8 Januari 2023 12:34 Wib
Delapan ABK Indonesia Terlantar Di Taiwan
Kamis, 11 Agustus 2022 19:14 Wib
