Anggota DPR dan Kemenkes sosialisasikan jamu aman konsumsi di Padang Pariaman

id Komisi IX DPR RI,Ade Rezki Pratama,Padang Pariaman, Sumatera Barat

Anggota DPR dan Kemenkes sosialisasikan jamu aman konsumsi di Padang Pariaman

Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Gerindra Ade Rezki Pratama saat sambutan pada Sosialisasi Edukasi Pembuatan dan Penggunaan Jamu yang Aman, Bermutu dan Bermanfaat, Kecamatan Patamuan, Kabupaten Padang Pariaman, Kamis. Antara/Istimewa 

Parik Malintang (ANTARA) - Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Gerindra Ade Rezki Pratama bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menyosialisasikan jamu aman konsumsi di pelosok Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat guna meningkatkan kesadaran masyarakat dari risiko kesehatan akibat mengonsumsi produk yang tidak terjamin keamanannya

"Jamu telah lama menjadi bagian dari masyarakat Indonesia, dan bagus untuk kesehatan karena menggunakan bahan-bahan herbal, alami. Di antaranya jahe, kunyit, serai, temulawak, dan kayu manis," kata Ade Rezki Pratama saat sambutan pada Sosialisasi Edukasi Pembuatan dan Penggunaan Jamu yang Aman, Bermutu dan Bermanfaat, Kecamatan Patamuan, Kabupaten Padang Pariaman, Kamis.

Bahkan, lanjutnya jamu telah menjadi bagian dari warisan budaya bangsa Indonesia dan telah dikenal dan digunakan secara turun-temurun untuk menjaga kesehatan, meningkatkan daya tahan tubuh hingga membantu pengobatan berbagai penyakit.

Namun, lanjutnya di era modern pelestarian jamu perlu dilakukan secara ilmiah, higienis, dan bertanggung jawab agar manfaatnya tetap terjaga.

Ia menyebutkan di Padang Pariaman sudah ada jamu yang dibuat oleh masyarakat atas binaan dari Dinas Kesehatan setempat. Jamu tersebut berbahan utama kunyit yang bermanfaat untuk wanita haid atau bisa juga sebagai ketahanan tubuh.

"Hal itu membuktikan bahwa jamu yang dibuat itu sangat bermanfaat dan berkhasiat untuk kebugaran dan ketahanan tubuh," katanya.

Namun seiring perkembangan zaman jamu diproduksi oleh oknum tidak bertanggung jawab dengan menggunakan obat kimia obat (BKO) yang tidak memiliki izin dari lembaga terkait atau ilegal.

Jamu-jamu ilegal tersebut menawarkan efek instan yang berpotensi dapat membahayakan kesehatan pengonsumsinya. Oleh karena itu ia meminta masyarakat khususnya di pelosok desa mengetahui terkait jamu yang akan dikonsumsi.

Oleh karena itu, ia meminta masyarakat memproduksi jamu yang aman dikonsumsi oleh masyarakat umum. Sedangkan masyarakat diminta untuk memiliki literasi terkait jamu agar tidak menjadi korban dari oknum tidak bertanggung jawab.

Sementara itu, Ketua Tim Kerja Pembinaan dan Pemantauan Sarana Produksi dan Distribusi Obat Bahan Alam, Kosmetik, dan Pangan Ibu,

Direktorat Produksi dan Distribusi Farmasi, Direktorat Jendral Farmasi dan Alat Kesehatan, Kemenkes RI Rengganis Pranandari, mengimbau masyarakat untuk memahami lebih dalam tentang cara membuat jamu yang higienis dan sesuai standar mutu, serta mengenali manfaat dan efek samping bahan jamu secara ilmiah.

Tujuannya agar masyarakat tidak hanya menjadi konsumen, tetapi juga mampu memproduksi dan memasarkan jamu secara bertanggung jawab, aman, dan bernilai ekonomi tinggi.

Ia juga berharap edukasi yang dilakukan dapat melestarikan jamu sebagai warisan budaya bangsa, mengajarkan cara pembuatan jamu yang aman dan bermutu, memberi pemahaman ilmiah tentang manfaat dan risiko bahan jamu serta lainnya.

Pewarta :
Editor: Antara Sumbar
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.