Pemkab Pasaman Barat-Tanato Foundation bersinergi upaya turunkan angka stunting

id Pemkab Pasaman Barat,Tanoto Foundation,Pasaman Barat, Sumatera Barat

Pemkab Pasaman Barat-Tanato Foundation bersinergi upaya turunkan angka stunting

Sekretaris Daerah Pasaman Barat Doddy San Ismail (tengah) saat pertemuan bersama Tanato Foundation dalam upaya penurunan angka stunting di daerah itu, Selasa (9/9/2025). ANTARA/Altas Maulana. (Upaya turunkan angka stunting)

Simpang Empat (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat bersinergi dengan Tanoto Foundation untuk pendampingan upaya penurunan angka stunting di daerah itu.

"Angka stunting saat ini di Pasaman Barat berasa diangka 26,60 persen. Melalui pendampingan Tanato Foundation maka angka stunting bisa terus ditekan," kata Sekretaris Daerah Pasaman Barat Doddy San Ismail di Simpang Empat, Rabu.

Menurutnya laju penurunan angka stunting di Pasaman Barat periode 2007-2023 tercatat lebih baik dibandingkan capaian nasional maupun Provinsi Sumbar.

Pasaman Barat mencatat penurunan angka stunting 3,6 persen per tahun, sementara nasional 3,3 persen dan Sumbar 2,6 persen.

Meski begitu, katanya, prevalensi stunting di Pasaman Barat tahun 2024 masih lebih tinggi yakni 26,60 persen, dibandingkan capaian provinsi 24,9 persen dan nasional 19,8 persen.

Dia mengatakan dengan tren penurunan yang semakin baik, Pemkab Pasaman Barat bersama Tanoto Foundation telah menggelar pertemuan inisiasi Program Stunting 2.0 pada Selasa (9/9).

Dia mengapresiasi dukungan Tanoto Foundation yang telah bersinergi dengan Pemkab Pasaman Barat sejak 2021 dan akan berlanjut hingga 2028.

Efisiensi fiskal nasional berdampak pada daerah, termasuk Pasaman Barat yang mengalami keterbatasan anggaran.

"Kolaborasi dalam penurunan stunting hingga 26,60 persen bukanlah hal mudah. Semoga kerja sama ini dapat menurunkan angka stunting lebih signifikan. Tahun 2025 ini, kita juga telah bekerja sama dengan delapan perusahaan kelapa sawit dengan nilai Rp304 juta dan masih ada perusahaan lain yang akan bergabung," ujarnya.

Pelaksana Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Pasaman Barat Ikhwanri menambahkan kerja sama dengan Tanoto Foundation mencakup penyusunan penyusunan Strategi Komunikasi Perubahan Perilaku (SKPP) pendampingan teknis, pelaksanaan delapan aksi konvergensi serta pelatihan tokoh kunci.

Tahun 2025, kerja sama diperkuat dengan penandatanganan kerja sama baru yang menitikberatkan pada perubahan perilaku dan pelaksanaan delapan aksi konvergensi.

"Upaya selama ini difokuskan di tingkat kabupaten. Ke depan akan diperluas hingga nagari (desa) agar lebih tepat sasaran," katanya.

Project Management Unit Coordinator Tanoto Foundation Sumatera Utara Felly Ardan menjelaskan program pendampingan difokuskan untuk mempercepat capaian secara mandiri dan optimal di tujuh kabupaten, termasuk Pasaman Barat.

"Pendampingan stunting 2025-2028 merupakan kelanjutan dari tahap sebelumnya. Fokusnya adalah hilirisasi agar keluarga benar-benar menerima dan mengakses layanan. Program stunting 2.0 berorientasi pada peningkatan kapasitas tokoh masyarakat dan pemerintah daerah," jelasnya.

Pewarta :
Uploader: Jefri Doni
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.