SISSCa dorong pertumbuhan budaya dan ekonomi Sawahlunto

id SISSCa,Sawahlunto,ekonomi Sawahlunto

SISSCa dorong pertumbuhan budaya dan ekonomi Sawahlunto

Salah satu penampilan karnaval SISSCa dari team Miyor Prima Abadi, event SISSCa sukses menjadi 'jembatan' menghidupkan budaya dan ekonomi lokal. (Antarasumbar/Yudha Ahada)

Sawahlunto (ANTARA) - Sawahlunto International Songket Silungkang Carnival (SISSCa) 2025 di Kota Sawahlunto Provinsi Sumatera Barat menjadi ‘jembatan’ menghidupkan budaya dan ekonomi lokal.

Wali Kota Sawahlunto Riyanda Putra, di Sawahlunto, Rabu, menyebut dampak langsung dari SISSCa adalah untuk aspek budaya dan ekonomi yang tercipta dari pentas seni dan transaksi UMKM.

“Selama tiga hari penyelenggaraan, Sawahlunto Ekraf Expo yang merupakan salah satu rangkaian SISSCa di Lapangan Ombilin yang menampilkan pentas seni anak-anak Sawahlunto dipadati ribuan pengunjung. Sebanyak 30 UMKM bidang ekraf dan 116 UMKM kuliner ikut serta, dengan nilai transaksi jual-beli yang relatif seimbang sehingga perputaran ekonomi dirasakan secara merata,” katanya ketika evaluasi penyelenggaraan SISSCa bersama perangkat daerah terkait.

Ia menyebut tidak hanya pedagang kuliner di Lapangan Ombilin, tetapi juga pedagang kuliner di kawasan Silo dan Pasar Remaja atau Terminal Sawahlunto ikut merasakan peningkatan transaksi berkat ramainya kunjungan wisatawan selama SISSCa.

Strategi Pemerintah Kota Sawahlunto mendatangkan artis ibu kota Diva Aurell dan Chesylino pada malam penyerahan hadiah karnaval SISSCa juga terbukti ampuh memancing lonjakan penonton. Ribuan pengunjung yang hadir tidak hanya menyaksikan hiburan, tetapi juga mendorong peningkatan transaksi kuliner di lokasi acara.

Selain itu, pengrajin dan fashion designer lokal Sawahlunto memperoleh kesempatan untuk unjuk gigi sekaligus belajar mempromosikan produknya. Mereka menampilkan inovasi desain berbasis Songket Silungkang, memperlihatkan bahwa kain tradisional bisa hadir dalam format modern yang relevan dengan pasar generasi muda.

Dari sisi budaya, SISSCa menjadi panggung ekspresi generasi muda.

Total 10 tarian ditampilkan, dua di antaranya, Magical Land of Sawahlunto dan It’s Time for Sawahlunto, dipersembahkan kolaborasi Sawahlunto Youth Movement pada puncak karnaval, menjadi daya tarik tersendiri.

Tarian lainnya berasal dari pelajar SMP Negeri 1 Sawahlunto, SMP Negeri 3 Sawahlunto, dan SD Negeri 10 Tanah Lapang dan sejumlah sekolah lain.

SISSCa 2025 juga mendapat dukungan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melalui program Kharisma Event Nusantara (KEN), menjadikannya salah satu agenda wisata unggulan nasional yang memperkuat posisi Sawahlunto di peta destinasi budaya Indonesia.

Wali Kota menilai SISSCa tidak sekadar pertunjukan budaya, tetapi juga etalase ekonomi kreatif yang membuka ruang kolaborasi antara pemerintah, pelaku UMKM, dan generasi muda.

“Kini banyak muncul inovasi fashion designer yang menjadikan songket lebih relevan dengan pasar Gen Z,” katanya.

Lebih jauh, ia menegaskan penyelenggaraan SISSCa selaras dengan arah kebijakan pemerintah pusat, terutama Astacita Presiden Prabowo Subianto, yang menempatkan pembangunan sumber daya manusia, ekonomi kreatif, serta pelestarian budaya nasional sebagai pilar strategis menuju Indonesia Emas 2045.

“Dengan SISSCa, Sawahlunto menunjukkan kontribusi konkret terhadap program nasional, yakni menghadirkan panggung budaya sekaligus mendorong UMKM naik kelas. Ini adalah bentuk implementasi dari semangat pembangunan yang responsif, adaptif, dan berdampak nyata,” ujar dia menegaskan.

Pewarta :
Uploader: Jefri Doni
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.