Lubukbasung (ANTARA) - Komunitas Pemuda Generasi Hamka (KPGH) Kabupaten Agam, Sumatera Barat menggelar festival kesenian, budaya dan lainnya dalam meningkatkan nilai budaya masyarakat di kampung kelahiran Buya Hamka, Sungai Batang, Kecamatan Tanjung Raya.
"Festival berupa pentas seni yang kita gelar sebagai upaya pelestarian nilai-nilai kebudayaan masyarakat di kampung kelahiran Buya Hamka, khusus di Salingka Danau Maninjau, Kecamatan Tanjung Raya," kata Koordinator Acara Festival Manikam Jajak Buya Hamka, Fajri didampingi Ketua Pelaksana Rudi Yudistira di Lubuk Basung, Jumat
Ia mengatakan festival ini diikuti 10 group kesenian dari perwakilan setiap daerah di Kecamatan Tanjung Raya.
Group tersebut menampilkan Tari Rantak Sanggar Lareh Nan Jombang dari Nagari atau Desaa Koto Gadang VI Koto, Tari Piriang Anak Nagari Maninjau, Tari Bagurau Anak Rang Muaro Pauah, Tambua Tansa Sabariah Nagari Sungai Batang.
Setelah itu Tambua Pupuik Batang Padi Binuang Sati Nagari Paninjauan, Tari Piriang Gumarang Sanggar Aua Sarumpun Nagari Koto Malintang, Sanggar Randai Langgam Puri Nagari Bayua, Silek Tuo Batuang Panjang, Karang Taruna Jorong Batu Nanggai Nagari Batu Nanggai dan pelajar SD Negeri 31 Batung Panjang.
"Festival ini berkat dukungan masyarakat, pemerintah setempat dan anggota DPRD Sumbar atas nama Ridwan dengan mengalokasikan dana pokok-pokok pikiran yang dititip ke Dinas Kebudayaan Provinsi Sumbar," katanya.
Ia menambahkan, KPGH juga mengadakan kegiatan Manikam Jajak Buya Hamka pada 2024 dan 2025. Festival Rinyuak dua kali pada 2019 dan 2020.
Lalu menggelar Kemah Bakti Napak Tilas Buya Hamka pada 2019, 2022 dan 2024.
Kegiatan tersebut untuk meningkatkan nilai budaya masyarakat di kampung kelahiran Buya Hamka, Sungai Batang, Kecamatan Tanjung Raya.
"Dukungan masyarakat cukup tinggi, dengan menyediakan jamba atau makanan khas Minangkabau yang dibawa secara arak-arakan yang diiringi kesenian tambua tansa ke Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka," katanya.
Sementara itu, Anggota DPRD Sumbar Ridwan mengapresiasi kegiatan tersebut untuk melestarikan nilai-nilai kebudayaan yang menghubungkan nilai-nilai keteladan ulama Indonesia yakni, Buya Hamka.
"Kita sama-sama mengetahui, bahwa Buya Hamka adalah sosok teladan kita anak bangsa Indonesia. Apalagi kita yang berasal dari suku bangsa Minangkabau, terkhusus dari Agam," katanya.
Kepala Dinas Kebudayaan Sumbar, Jefrinal Arifin mengatakan nilai keteladan Buya Hamka ini harus dibangkitkan kembali kepada generasi muda, melalui seni dan budaya.
Kegiatan tersebut upaya dalam pelestarian, memajukan, mengembangkan dan memanfaatkan kebudayaan nasional sesuai Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017.
