Pemprov Sumbar keruk bendungan terdampak banjir lahar dingin Marapi

id Pengerukan bendungan terdampak banjir lahar dingin Marapi

Pemprov Sumbar keruk bendungan terdampak banjir lahar dingin Marapi

Alat berat melakukan pengerukan bendungan yang rusak saat musibah banjir lahar dingin Gunung Marapi. ANTARA/Al Fatah

Lubuk Basung (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) memulai pengerukan Bendungan Cangkiang di Nagari (Desa) Batu Taba, Kabupaten Agam yang terdampak banjir lahar dingin Gunung Marapi beberapa waktu lalu.

Bendungan itu rusak dan mengalami pendangkalan parah karena menjadi lokasi terakhir penampungan lahar dingin Gunung Marapi pada 2024.

Wali Nagari (Kepala Desa) Batu Taba, Rahmat Hidayat, Rabu, mengatakan pengerukan menggunakan alat berat dimulai hari ini oleh BWS Sumbar.

"Benar, pengerukan dimulai hari ini. Dua alat berat sudah bekerja di dalam bendungan," katanya.

Dia mengatakan pengerukan diperkirakan memakan waktu selama 15 hari ke depan dengan kedalaman hingga dua meter.

Material berupa pasir hitam di bendungan yang memiliki luas genangan mencapai 3,5 hektare tersebut akan dibawa ke tempat penampungan, yakni bekas lahan yang juga terdampak aliran lahar.

"Pengerukan ini merupakan bagian dari mitigasi bencana mengingat pendangkalan yang terjadi di bendungan," jelasnya.

Dia juga menyebutkan jumlah material pasir hitam yang akan dikeluarkan dari bendungan itu sedikitnya 6.000 kubik, sementara isi material keseluruhan mencapai 23 ribu kubik.

"Kita harap pengerukan berjalan lancar sesuai jadwal sehingga potensi banjir lahar dingin bisa diminimalisasi. Pengerukan ini sudah yang ketiga kali dilakukan sejak galodo (banjir, red)," jelasnya.

Tokoh masyarakat Cangkiang, Rizal Sutan Mangkuto (37) berharap pengerukan tak hanya dilakukan di bendungan saja.

Dia mengatakan sebaiknya pengerukan juga dilakukan di sepanjang aliran sungai menuju bendungan yang juga telah mengalami pendangkalan.

"Kita juga harapkan aliran sungai menuju bendungan dikeruk sebagai antisipasi banjir jika turun hujan. Kondisi saat ini sudah dangkal dan tentu bikin cemas masyarakat," katanya.

Rizal juga mengatakan posisi bendungan jauh dari pemukiman. Sementara aliran sungainya, dekat dengan pemukiman.

"Menurut saya pengerukan di bendungan memang penting, tapi pengerukan di sepanjang aliran sungai tak kalah penting," harapnya.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemprov Sumbar keruk bendungan terdampak banjir lahar dingin Marapi

Pewarta :
Uploader: Jefri Doni
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.