Legislator: Permohonan Pemkab Padang Pariaman terkait infrastruktur sangat mendasar

id Pemkab Padang Pariaman,Zigo Rolanda,Fraksi Golkar,Komisi V DPR , Padang Pariaman, Sumbar,Bupati Padang Pariaman,John Kenedy Azis

Legislator: Permohonan Pemkab Padang Pariaman terkait infrastruktur sangat mendasar

Anggota Komisi V DPR dari Fraksi Golkar Zigo Rolanda ketika diwawancara saat berada di Rumah Dinas Bupati Padang Pariaman, Sumbar dalam rangkaian Kunjungan Spesifik Komisi V DPR ke Padang Pariaman, Kamis. ANTARA/Aadiaat M. S. 

Parik Malintang (ANTARA) - Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi Golkar Zigo Rolanda mengatakan permohonan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Padang Pariaman, Sumatera Barat terkait infrastruktur di daerahnya kepada pemerintah pusat sangat mendasar.

"Kami dari Komisi V sudah mengunjungi titik yang menjadi prioritas dari yang diajukan oleh Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman," kata Zigo saat kunjungan spesifik di Padang Pariaman, Kamis.

Ia mengatakan Pemkab Padang Pariaman mengajukan pembangunan kembali Jembatan Kayu Gadang di Sikabu di Kecamatan Lubuk Alung, kemudian pananganan banjir di Kecamatan Ulakan Tapakis.

Infrastruktur untuk keduanya diperlukan realisasinya segera karena berdampak pada ribuan kepala keluarga yang berada pada kawasan itu.

Selain itu, lanjutnya Pemkab Padang juga mengajukan perbaikan irigasi yang rusak karena berdampak pada lahan sawah dengan luas ribuan hektare.

Menurutnya pembenahan infrastruktur yang disampaikan oleh Pemkab Padang Pariaman tersebut sejalan dengan asta cita Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto terkait dengan ketahanan pangan.

"Kalau dokumennya selesai 2025, tentu kami dorong agar bisa terealisasi tahun 2025 kalau tidak di tahun 2026. Yang penting dapat cepat direalisasikan," katanya.

Sementara itu, Bupati Padang Pariaman John Kenedy Azis mengatakan pihaknya memerlukan dukungan dari Komisi V DPR RI agar permohonan pihaknya ke pemerintah pusat dapat terealisasi.

Ia menjelaskan ambruknya Jembatan Kayu Gadang di Sikabu berdampak pada 10 ribu kepala keluarga bahkan menghambat akses petani membawa hasil pertanian ke pusat kota.

Lalu untuk Ulakan Tapakis, lanjutnya akibatnya tertutupnya muara dan pendangkalan sungai maka kawasan itu kerap mengalami banjir yang berdampak pada sejumlah kecamatan.

Bahkan, kata dia akibat banjir tersebut tidak saja menghambat aktivitas masyarakat dan akses mobilisasi jalan antar kabupaten dan kecamatan namun juga jalan nasional. Serta merendam ribuan hektare lahan pertanian dan persawahan sehingga mengakibatkan gagal panen.

Sedangkan irigasi, jelasnya dari 100 persen lahan sawah di Padang Pariaman setidaknya hanya sekitar 50 persen yang teraliri air karena irigasinya rusak sehingga mempengaruhi produksi padi.

Pewarta :
Uploader: Jefri Doni
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.