Pariaman (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Pariaman, Sumatera Barat mengupayakan penambahan dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) sehingga program unggulan Presiden RI tersebut dapat dirasakan oleh seluruh siswa di daerah itu.
"Saat ini kita baru memiliki dapur MBG untuk Kecamatan Pariaman Tengah, rencananya akan kita lakukan penambahan sehingga setiap kecamatan akan memiliki dapur tersebut," kata Wali Kota Pariaman Yota Balad di Pariaman, Rabu.
Ia mengatakan dengan penambahan dapur MBG di Pariaman maka jumlah siswa yang mendapatkan makan bergizi di daerah itu juga bertambah sehingga program dari pemerintah pusat untuk meningkatkan gizi generasi penerus dapat berjalan sukses di kota yang berjuluk Kota Tabuik itu.
Diketahui saat ini baru 3.456 siswa mulai dari tingkat TK, SD, SMP, hingga SMA negeri di Kota Pariaman yang menikmati MBG dari belasan ribu siswa di daerah itu.
Seiring dengan upaya penambahan dapur MBG, kata Yota Pemkot Pariaman tetap memastikan dapur MBG saat ini berjalan sesuai standar bahkan hingga pendistribusian makanan ke tangan siswa.
Oleh karena itu, pada Selasa (17/6) dirinya bersama jajaran di Pemkot Pariaman peninjauan dapur MBG di Pariaman Tengah.
"Secara umum kita ingin memastikan jika semua dilakukan sesuai standar untuk menjaga kehigienisan makanan yang akan didistribusikan," ujarnya.
Ia menjelaskan MBG merupakan salah satu langkah strategis pemerintah pusat dalam mewujudkan visi Presiden RI Prabowo Subianto untuk Indonesia Emas 2045.
Program ini, lanjutnya diluncurkan untuk mendukung salah satu dari delapan misi Asta Cita Prabowo-Gibran yaitu memperkuat pembangunan sumber daya manusia.
Dalam pelaksanaannya, kata dia MBG bertujuan untuk mengatasi masalah gizi buruk dan stunting di Indonesia, sekaligus mendukung tumbuh kembang anak-anak, kesehatan ibu hamil dan ibu menyusui, serta meningkatkan kualitas pendidikan di tanah air.
Sementara itu, Ketua Yayasan Asmaul Kalidamang yang juga pengelola program MBG di Pariaman, Fakhriati mengatakan pihaknya menerapkan standar dapur perhotelan guna menjaga kehigenisan makanan.
Dapur MBG tersebut, lanjutnya memiliki beberapa ruangan mulai ruang persiapan, penyimpanan bahan makanan, ruang masak, dan ruang pengemasan serta ruang pembersihan alat makan.
"Proses persiapan dilakukan sebelum subuh, chef bertugas memasak makanan. Kemudian, pekerjaan dilanjutkan dengan pengemasan masakan ke kotak makanan sebanyak kurang lebih 3.500 kotak untuk kemudian dibagikan ke sekolah penerima. Pada sore harinya, proses penyiapan bahan untuk dimasak esok pagi. Begitu setiap harinya kami lakukan," tambahnya.