Padang (ANTARA) - Senator RI asal Sumatra Barat (Sumbar) Irman Gusman menjadi pembicara kunci (keynote speaker) pada seminar Minangkabau Series -1 yang digelar di Padang pada Sabtu (14/6) yang mengangkat tema "Berkolaborasi Melakukan Inventarisasi, Pemetaan, dan Penemuan Alternatif Pemecahan Masalah Keminangkabauan".
"Semoga seminar ini dapat mengidentifikasi masalah-masalah kritis yang dihadapi oleh masyarakat Minangkabau di berbagai aspek kehidupan," kata Irman di Padang.
Kegiatan diadakan di Kampus Metamedia dengan peserta sekitar 80 orang yang berasal dari berbagai latar belakang organisasi kemasyarakatan dan adat Minangkabau di antaranya Panghulu dan Bundo Kanduang, serta Alim Ulama.
Kemudian Advokat dan Lembaga Hukum, akademisi, peneliti, pusat studi budaya, mahasiswa, serta masyarakat umum peduli adat dan budaya Minangkabau.
Irman juga berharap seminar tersebut dapat memetakan sumber maupun dampak dari setiap permasalahan yang ditemukan untuk pencarian solusi yang efektif dan berkelanjutan.
Menurutnya Minangkabau memberi kontribusi kebangsaan yang signifikan untuk melahirkan Negara Republik Indonesia (NKRI) yang dibuktikan lewat kiprah pendiri bangsa (The Founding Father) NKRI asal Minangkabau - Sumbar yakni Muhammad Hatta, Sjahrir, dan Tan Malaka selain Sukarno.
Secara faktual dalam proses historis perjalanan bangsa setelah merdeka sampai hari ini, dalam dinamika politik, ekonomi, sosial dan budaya, kegemilangan Minangkabau itu menunjukkan fenomena surut, distrorsi dan distruksi.
Hal itu disebabkan tidak saja karena faktor internal, tetapi juga dalam relasi eksternal. Dengan kata lain, Minangkabau dihadapkan kepada tantangan strategis dalam konteks lokal, nasional, dan internasional, yang perlu diidentifikasi, dipetakan, dan dicarikan pemecahan/ solusi.
Upaya pengidentifikasian, pemetaan serta pencarian alternatif pemecahan masalah-masalah itu mendesak untuk dilakukan.
Upaya-upaya tersebut meliputi rekonstruksi sosial, refungsionalisasi structural, dan revitalisasi nilai-nilai.
Tujuan yang hendak dicapai adalah membangkitkan kembali marwah Minangkabau dan memberikan kontribusi yang signifikan pula bagi Indonesia Emas 2045.
Untuk mewadahi upaya-upaya tersebut, salah satunya adalah melalui penyelenggaraan Seminar Minangkabau berseri. Seminar Minangkabau Series-1 dilaksanakan pada momentum “Reses III Tahun 2025: Kegiatan Sosialisasi Pilar Kebangsaan, Senator Irman Gusman.
Sementara itu Direktur Irman Gusman Center yakni Marhadi Efendi mengatakan, seminar tersebut diadakan untuk mengidentifikasi masalah-masalah kritis yang dihadapi masyarakat Minangkabau mulai dari ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan.
"Seminar ini juga menjadi wadah untuk memperkuat sinergitas antar masyarakat, pemerintah, dan stakeholder dalam merespons isu-isu strategis terkini di Sumbar," kata Marhadi.
Sementara itu Ketua Panitia Penyelenggara Hasanuddin Dt Tan Patih dalam kesempatan itu menyampaikan harapan acara tersebut dapat menjadi langkah awal untuk merevitalisasi nilai-nilai luhur Minangkabau yang telah menjadi fondasi moral, sosial, dan budaya bangsa.
Hasil seminar nantinya dapat memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan daerah dan pencapaian visi Indonesia Emas 2045.
"Melalui forum ini, kita ingin menunjukkan bahwa semangat musyawarah dan gotong royong Minangkabau masih hidup dan relevan dalam menyelesaikan berbagai tantangan masa kini," katanya didampingi Sekretaris Panitia Viveri Yudi alias Mak Kari.
Lebih lanjut ia menerangkan seminar tersebut adalah kerjasama Irman Gusman Center dengan Yayasan Sako Anak Negeri (YSAKO), dan Yayasan Pemajuan Kebudayaan Minangkabau (YPKM).
Acara menghadirkan narasumber yang terdiri dari ahli dan tokoh terkemuka yakni Irman Gusman (pembicara kunci), Marwansyah (Kepala Badan Kesbangpol Sumbar), Tim Hukum/ Advokat Busyra Azheri dan Wendra Yunaldi, Tim Adat Syarak Hasanuddin Yunus, Rajo Bagindo (PKM), Basrizal Dt. Pangulu Basa (Bakor-KAN), Tim Kebudayaan Jefrinal Arifin dan Hasril Chaniago.