Padang Panjang (ANTARA) - Wali Kota Padang Panjang Hendri Arnis, menegaskan agar semua pihak sosialisasikan ke seluruh penjuru di Padang Panjang untuk mengurangi sampah plastik. Menggaungkan kebersihan, membuang sampah pada tempatnya dan memilah sampah plastik untuk dibawa ke bank sampah.
"Mulai dari kita sendiri sedari dari sekarang bahwa setiap kita pasti memiliki sampah. Maka dari itu buanglah sampah, pilahlah sampah, mana sampah yang bisa didaur ulang sumbangkan ke bank sampah,” kata dia saat mempin apel Bersama dan Aksi Pilih Sampah Plastik dalam rangka peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia (HLH) 2025 yang diikuti ASN dan non-ASN di Lapangan Bancah Laweh, Kamis (5/6/2025).
Menurut Hendri Arnis, Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPAS) Kota Padang Panjang, sudah dalam kondisi sangat kritis dan tidak lagi mampu menampung sampah yang terus diproduksi masyarakat setiap harinya.
“Dengan kondisi TPAS saat ini, tidak ada jalan lain, kita semua, tanpa terkecuali, harus mengambil tanggung jawab penuh atas sampah yang kita hasilkan. Kita harus mulai dari diri sendiri dengan tertib dan disiplin memilah sampah dari rumah dan tempat kerja, memanfaatkan kembali yang bisa dipakai, menyetorkan yang dapat didaur ulang ke Bank Sampah dan mengomposkan sampah organik,” tegas dia.
Pada kesempatan tersebut Pemkot Padang Panjang luncurkan Aksi Gerakan Memilah Sampah, Padang Panjang Sehat dan Tertib (Gemilang Sehati). Program ini diluncurkan Wali Kota, Hendri Arnis didampingi Wakil Wali Kota, Allex Saputra, Forkopimda, Sekdako, staf ahli, asisten, kepala OPD, camat dan lurah.
“Gemilang Sehati ini dibagi dalam beberapa tahap. Tahap I sudah terlaksana di sekolah-sekolah di Padang Panjang. Tahap kedua dimulai hari ini yang menyasar perkantoran Pemko dan BUMD beserta ASN dan Non ASN-nya. Untuk tahap tiga sedang dipersiapkan dan akan segera dilaksanakan dalam waktu dekat, dengan sasaran perkantoran non-Pemda, lembaga masyarakat serta rumah tangga,” jelas Hendri Arnis.
Ia menegaskan, persoalan sampah sudah menjadi masalah yang sangat kritis di berbagai kota di Indonesia, termasuk di Kota Padang Panjang tercinta ini, kita semua, tanpa terkecuali, harus mengambil tanggung jawab penuh atas sampah yang kita hasilkan, karena sampah adalah tanggung jawab pribadi.
“Siapa pun kita, setiap hari menghasilkan sampah. Maka setiap hari pula kita wajib bertanggung jawab atas sampah kita sendiri. Saya juga meminta OPD terkait untuk menyiapkan konsep penghargaan (reward) dan sanksi (punishment), baik bagi institusi pemerintah, non-pemerintah, BUMN, BUMD, lembaga sosial, hingga rumah tangga," jelasnya.
Hendri Arnis, minta pimpinan OPD untuk memonitor pelaksanaan pemilahan sampah di kantor masing-masing. ASN dan non-ASN wajib menjadi teladan. Jika ditemukan ia tidak segan-segan memberi teguran langsung dan memberikan sanksi. Seluruh lurah dan ketua RT diingatkan untuk berperan aktif dalam gerakan ini karena menjadi ujung tombak edukasi masyarakat dengan menggunakan forum-forum warga dan kegiatan sosial dalam menyampaikan pentingnya memilah sampah dari rumah.
Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup Alvisena, mengimbau seluruh ASN, non-ASN dan masyarakat untuk mengurangi sampah plastik dengan mengurangi pemakaian botol minum kemasan plastik dan menggunakan tas belanja jika berbelanja ke pasar, karena sampah plastik yang masuk ke TPA Sungai Andok sudah mencapai sekitar 30-40%.