Ekonom paparkan strategi pertumbuhan ekonomi Sumbar 6,4 persen

id pertumbuhan ekonomi sumbar,pertumbuhan ekonomi,ekonomi sumbar,ekonom unand,sektor perdagangan,ekonomi Sumbar

Ekonom paparkan strategi pertumbuhan ekonomi Sumbar 6,4 persen

Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Teluk Bayur, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar). ANTARA/Fandi Yogari

Padang (ANTARA) - Ekonom dari Universitas Andalas (Unand), Sumatera Barat (Sumbar), Fajri Muharja memaparkan sejumlah strategi yang bisa dilakukan pemerintah daerah untuk mencapai pertumbuhan ekonomi di wilayah Sumatera Barat sebesar 6,4 persen.

"Ada beberapa strategi kebijakan yang kami rekomendasikan antara lain menjaga daya tahan konsumsi masyarakat melalui stimulus pemerintah pusat dan daerah, seperti merealisasikan program makan bergizi gratis (MBG)," kata Fajri di Kota Padang, Sumbar, Kamis.

Sebagai informasi, target pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumbar pada 2025 ditetapkan sebesar 6,4 persen.

Sementara, capaian realisasi pada triwulan I 2025 baru 4,66 persen. Target ini diharapkan meningkat secara bertahap hingga mencapai 7,3 persen pada 2029.

Selain itu, ujar Fajri, pemerintah perlu menganalisis dan memetakan distribusi sektor unggulan di setiap kabupaten atau kota agar kebijakan fiskal diarahkan dengan tepat sasaran.

Sebagai contoh, Kota Padang yang merupakan daerah dengan penyumbang ekonomi tertinggi pada sektor perdagangan dan industri pengolahan perlu mendapatkan prioritas, mengingat seperempat produk domestik regional bruto (PDRB) Sumbar berasal dari wilayah ini.

Di sisi lain, kabupaten yang dominan pada sektor pertanian dan perkebunan juga perlu menjadi prioritas pengalokasian fiskal dengan mempertimbangkan keterbatasan anggaran pemerintah daerah yang menuntut efisiensi dan efektivitas.

"Kebijakan investasi di Sumatera Barat juga disarankan atau diarahkan pada sektor-sektor utama pembentuk PDRB seperti pertanian, industri pengolahan, perdagangan dan pariwisata," saran dia.

Kemudian, pihaknya menyarankan penguatan kapasitas digital usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta dukungan terhadap jaminan penyerapan hasil produksi UMKM di pasar lokal, nasional hingga global. Sebab, lebih dari 60 persen tenaga kerja di Ranah Minang merupakan pekerja informal yang sebagian besarnya merupakan pelaku UMKM.

Ke depannya, kebijakan ekonomi jangka menengah perlu mengintegrasikan sektor utama perekonomian di Sumbar. Pengembangan sektor pertanian diarahkan agar memberikan nilai tambah terhadap industri pengolahan, yang diharapkan mampu menunjang sektor perdagangan dan pariwisata di tingkat regional Sumatera, nasional hingga kawasan ASEAN.

Pewarta :
Uploader: Jefri Doni
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.