Lubukbasung (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat meluncurkan Program Sedekah Sampah untuk membangun kepedulian lingkungan berbasis surau dan rumah ibadah di daerah itu yang bisa menjadi amal ibadah masyarakat.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Agam Afniwirman di Lubuk Basung, Jumat, mengatakan program ini merupakan upaya kolaboratif antara pemerintah, masyarakat, dan masjid dalam menjaga kebersihan lingkungan sekaligus meraih pahala.
"Sedekah sampah sebagai bagian dari dukungan terhadap program unggulan Bangkik dari Surau atau bangkit dari mushalla. Peluncuran Program Sedekah Sampah telah dilakukan di Masjid Agung Nurul Falah Lubuk Basung, Rabu (16/4)," katanya.
Ia mengatakan DLH Agam menyediakan tempat berupa kerangkeng di sekitar masjid untuk menampung sampah-sampah seperti botol plastik, botol kaleng dan botol gelas bekas minuman yang berserakan yang masih memiliki nilai jual.
Masyarakat yang datang ke masjid atau melintas di kawasan tersebut diharapkan dapat berpartisipasi dengan niat sedekah.
Bagi masyarakat yang ke masjid, kalau melihat ada sampah berserakan, bisa diambil dan ditarok di tempat yang sudah disediakan dengan niat sedekah.
"Bagi pengunjung yang sedang dalam perjalanan di atas mobil pun, kalau ada sampah kering bisa dimasukkan ke kerangkeng itu,” katanya.
Ia menambahkan sampah-sampah yang terkumpul nantinya akan dijual kepada pedagang,m dan hasilnya akan menjadi pemasukan untuk masjid.
Ada tiga manfaat dari program ini yakni, lingkungan jadi bersih, masyarakat yang memasukkan sampah mendapatkan pahala sedekah, masjid memperoleh uang dari hasil penjualan sampah itu.
Ia berharap Program Sedekah Sampah dapat menjadi contoh gerakan sederhana namun bermakna dalam membangun kepedulian lingkungan berbasis surau dan rumah ibadah di Agam.