Lubuk Sikaping (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat menerima Dana Alokasi Khusus (DAK) operasional dari Pemerintah Pusat untuk tahun 2025 senilai Rp4,9 miliar.
Bantuan DAK itu diserahkan langsung secara simbolis oleh Kepala Perwakilan BKKBN Sumatera Barat Mardalena Wati Yulia kepada Bupati Pasaman Sabar AS.
"Kami sangat mengucapkan terimakasih kepada Bupati Pasaman atas dukungan terhadap program Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting," katanya.
Mardalena Wati Yulia mengatakan DAK Sub Bidang KB merupakan dana yang diberikan bertujuan untuk meningkatkan akses dan kualitas pelayanan KB dan Kesehatan reproduksi yang merata.
"Dalam mendukung pencapaian sasaran proritas pembangunan program bangga kencana dan percepatan penurunan stunting," tambahnya.
Ia mengatakan bahwa program genting merupakan quicwin Kemendukbangga/BKKBN yang merupakan gerakan gotong royong masyarakat untuk mencegah stunting dan mewujudkan generasi yang sehat dan cerdas.
"Untuk sasaran program Genting adalah ibu hamil, ibu menyusui, dan anak-anak dari Keluarga Berisiko Stunting (KRS)," katanya.
Bupati Pasaman Sabar AS di Lubuk Sikaping, Jumat mengatakan akan memanfaatkan DAK tersebut sebaik-baiknya untuk mensukseskan program nasional penanganan stunting, KRS, dan Keluarga Berencana (KB) didaerah setempat.
"Saat ini ada 287 kader Keluarga Berencana (KB) yang tersebar diseluruh kejorongan dan nagari. Kader KB selalu kita optimalkan dalam pencapaian program menuju keluarga sejahtera," terang Sabar AS.
Para kader KB kata Sabar AS langsung dibina dan didalam pengawasan Unit Pelaksana Teknis (UPT) DP3AP2KB ditiap kecamatan-kecamatan.
"Disamping itu kita juga sudah membetuk Kampung KB untuk memaksimalkan pencapaian program. Kampung KB yang sudah ada sebanyak 37 buah ditiap nagari. Saat ini juga tengah menuntaskan 25 buah Kampung KB yang sudah dibentuk, hanya tinggal koordinasi dengan BKKBN pusat dan propinsi untuk aplikasinya," katanya.
Pihaknya juga gencar melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang pola program keluarga yang sehat dan bahagia dalam penggunaan kontrasepsi untuk mencegah pertumbuhan penduduk yang tidak terarur (terprogram).
"Target program tetap pelayanan KB dan Kampung KB dalam pencapaian akseptor tahun 2024 lalu sebanyak 10.614. Namun akseptor yang terealisasi sekitar 89,68 persen. Tahun ini kita targetkan bisa terealisasi penambahan sekitar 10 persen lagi dari capaian lalu," katanya.
Disamping itu bakal digunakan untuk mendukung tercapainya sasaran prioritas pembangunan kependudukan, KB, dan pembangunan keluarga, serta untuk mendukung percepatan penurunan stunting di daerah.
"Target prevalensi stunting di Kabupaten Pasaman tahun 2024 turun 14 persen. Namun data pencapaiannya belum dirilis, perkiraan bulan Maret 2025 ini. Kita harapkan tahun ini bisa tercapai melanjutkan target tahun lalu," katanya.
Sabar AS berharap semua pihak terus konsisten terlibat aktif menekan angka prevalensi stunting di Kabupaten Pasaman.
"Terakhir, angka prevalensi stunting di Pasaman tahun 2021 sebesar 30,2 persen. Mengalami penurunan sebesar 1,3%, dari 30,2 persen tahun 2021 menjadi 28,9 persen tahun 2022," katanya.
Ia mengakui meskipun belum terlalu besar, namun usaha itu menjadi motivasi bagi kader untuk berupaya lebih baik di lapangan.
"Kita terus edukasi masyarakat dan kader untuk lebih berperan serta mendukung penekanan angka stunting di angka 14% pada masa mendatang," pungkasnya.