PLN-University of Dundee gelar kuliah umum perkuat kolaborasi NZE

id PLN,University of Dundee, direktu utama PLN

PLN-University of Dundee gelar kuliah umum perkuat kolaborasi NZE

Kuliah umum yang digelar oleh PLN dan University of Dundee yang digelar di Jakarta, Rabu (19/2/2025) (ANTARA/HO-PLN)

Jakarta (ANTARA) - PT PLN (Persero) bersama University of Dundee, Inggris menggelar kuliah umum yang menghadirkan pembicara dari berbagai pemangku kepentingan untuk membahas strategi mempercepat nol emisi karbon (Net Zero Emissions/NZE).

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyampaikan acara yang digelar pada 19 Januari 2025 di Jakarta itu merupakan upaya kolaborasi antar pemangku kepentingan dalam negeri dan komunitas global.

“Forum ini memberikan kita rasa bangga bahwa komunitas global yang sebelumnya terfragmentasi kini menjadi satu, dan ini memberi kita keyakinan bahwa apapun tantangan yang ada di depan, kita akan terus bergerak maju untuk menyelesaikan misi ini, untuk berjuang demi menjaga keberlanjutan bagi generasi yang akan datang,” ujar Darmawan dalam pernyataan di Jakarta, Minggu.

Dikatakan dia, saat ini PLN terus berupaya untuk beralih dari energi fosil ke energi terbarukan, seperti halnya dalam rencana usaha penyediaan tenaga listrik (RUPTL) mendatang, sumber energi akan didominasi energi baru dan terbarukan.

Darmawan menambahkan upaya ini juga sejalan dengan semangat swasembada energi yang dicanangkan pemerintah, dalam hal ini PLN tidak hanya berkomitmen untuk menyediakan energi yang terjangkau namun juga bersih, dan pada saat yang sama juga meningkatkan ketahanan energi nasional.

“Bagaimana dalam prosesnya kita akan mengundang lebih banyak investasi hijau, mempercepat pertumbuhan, menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan, memberantas kemiskinan, menghilangkan kelaparan, dan memberikan kesejahteraan bagi rakyat dan di saat yang bersamaan mengurangi emisi gas rumah kaca,” kata dia.

Sementara itu Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Dominic Jermey menyatakan kerja sama antara Inggris dan Indonesia menjadi salah satu bagian penting dalam pengembangan energi terbarukan.

Ia mengatakan forum kuliah umum terkait transisi energi yang dilaksanakan ini juga sebagai selebrasi peringatan hubungan diplomasi antara Indonesia dengan Inggris Raya yang ke-75.

“Saat ini Indonesia dan Inggris Raya sedang melakukan kerja sama transisi energi bersama dengan berbagai pemangku kepentingan dan ini sejalan dengan program komitmen yang disampaikan Pemerintah Indonesia. Pada pertemuan Presiden Prabowo dengan Perdana Menteri kami, yang menjadi fokus utama yaitu mendorong kemitraan baru, salah satunya adalah kemitraan di energi dan perubahan lingkungan,” ujar Jermey.

Lebih lanjut, Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara menyampaikan transisi energi ke ekonomi rendah karbon merupakan kesempatan bagi Indonesia untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, menyejahterakan masyarakat, dan menghapus kesenjangan.

Ia menekankan bahwa saat ini dunia sedang mengalami deglobalisasi, digitalisasi, perubahan iklim, dan utang global, sehingga penting bagi Indonesia untuk memperhatikan aspek tersebut dalam pembangunan ekonomi agar mampu tumbuh.

Senada dengan Suahasil, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Jisman P Hutajulu mewakili Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral menjelaskan pentingnya transisi energi untuk pertumbuhan ekonomi dan melindungi harga energi yang tidak stabil.

Menurut dia, upaya transisi energi tidak hanya bergantung kepada pemerintah, tetapi juga kolaborasi sektor swasta dan akademisi, yang salah satunya diwujudkan melalui forum ini.

“Melalui forum yang sangat baik ini, diharapkan dapat menghasilkan solusi konkret dalam mengatasi topik transisi energi melalu kolaborasi yang kuat dengan berbagai pemangku kepentingan,” kata Jisman.