Emir Qatar berharap gencatan senjata akhiri 'penghancuran, pembunuhan'

id gencatan senjata,setop pembunuhan,setop krisis kemanusiaan,fase baru Palestina

Emir Qatar berharap gencatan senjata akhiri 'penghancuran, pembunuhan'

Dokumentasi Foto: Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani (ANTARA/HO-KBRI DOHA)

Istanbul (ANTARA) - Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani berharap perjanjian gencatan senjata Gaza dapat membantu mengakhiri penderitaan rakyat di wilayah kantong Palestina itu.

“Kami berharap pengumuman perjanjian gencatan senjata di Gaza dapat membantu mengakhiri agresi, kehancuran, dan pembunuhan di Jalur Gaza dan wilayah Palestina yang diduduki, tulis Emir Qatar di akun X miliknya, Rabu.

Gencatan senjata itu juga diharapkan menandai awal dari fase baru di mana perjuangan yang adil ini tidak lagi terpinggirkan, dengan upaya serius untuk mencapai solusi yang adil sesuai dengan legitimasi internasional, katanya lebih lanjut.

Sheikh Tamim menekankan bahwa “peran diplomatik Qatar dalam mencapai perjanjian ini adalah kewajiban kemanusiaan kami sebelum menjadi kewajiban politik, dan kami berterima kasih kepada Mesir dan Amerika Serikat atas upaya mereka yang berharga.”

Perdana Menteri sekaligus Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani memastikan perjanjian tersebut dalam konferensi pers di ibu kota Doha, yang akan mulai berlaku Ahad (19/1).

Ia menjelaskan bahwa fase pertama kesepakatan akan berlangsung selama 42 hari dan mencakup pembebasan 33 tahanan Israel sebagai imbalan atas sejumlah tahanan Palestina.

Pengumuman kesepakatan gencatan senjata tersebut disampaikan pada hari ke-467 berlangsungnya genosida Israel terhadap Gaza, yang telah menewaskan dan melukai lebih dari 156.000 warga Palestina, sebagian besar di antaranya perempuan dan anak-anak.

Perang ini juga telah menyebabkan lebih dari 11.000 orang hilang, kehancuran besar-besaran, dan krisis kemanusiaan yang telah merenggut nyawa banyak orang tua dan anak-anak, menjadikannya salah satu bencana kemanusiaan global terburuk dalam sejarah modern.

Sumber: Anadolu

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Emir Qatar berharap gencatan senjata akhiri 'penghancuran, pembunuhan'