Lubukbasung (ANTARA) - Koperasi Unit Desa (KUD) Tiku Lima Jorong, Kecamatan Tanjung Mutiara, Kabupaten Agam, Sumatera Barat menyerahkan dana plasma sebesar Rp26 miliar untuk 1.300 kepala keluarga anggota koperasi itu untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.
Ketua KUD Tiku Lima Jorong Abdul Muis Datuak Bandaharo di Lubuk Basung, Senin, mengatakan setiap anggota mendapat dana plasma Rp20 juta dan 1.300 anggota tersebar di Nagari atau Desa Tiku Lima Jorong.
"Setiap anggota menerima Rp20 juta dan 1.300 kepala keluarga itu tersebar di lima jorong di Nagari atau Desa Tiku Lima Jorong," katanya.
Ia mengatakan pembagian dana plasma tersebut setiap tahun dilakukan menjelang Ramadhan.
Dana digunakan untuk kebutuhan hidup, pendidikan anak mereka dan lainnya.
"Jangan ada masyarakat kita tidak makan, karena tidak ada beras dan bahan untuk dimasak. Kita membantu masyarakat dengan sistem adat," katanya.
Ia menambahkan KUD Tiku Lima Jorong melaksanakan ekonomi kerakyatan berbasis koperasi dari perkebunan kelapa sawit dan telah mencairkan dana plasma sekitar Rp200 miliar semenjak 1996.
Dengan cara itu, masyarakat di daerah tersebut menjadi sejahtera, karena menerima plasma Rp20 juta setiap tahunnya.
Kedepan, KUD Tiku Lima Jorong bakal mengembangkan perkebunan kelapa sawit sekitar 5.000 hektare dengan penerima manfaat sekitar 3.000 kepala keluarga.
Saat ini, tambahnya lahan perkebunan kelapa sawit hanya 3.000 hektare dengan penerima manfaat 1.300 kepala keluarga.
"Plasma juga menyerap tenaga kerja sekitar 520 orang dengan luas lahan 3.000 hektare dan apabila ditambah maka penyerapan tenaga kerja mencapai 1.086 orang," katanya.
Salah seorang penerima Plasma Nur Ajasmi (60) menambahkan dana Rp20 juta itu digunakan untuk kebutuhan rumah tangga, pendidikan anak yang masih kuliah dan membeli kebutuhan pupuk untuk kebunnya.
Ia sudah delapan kali mendapatkan dana plasma tersebut dan banyak manfaat dana plasma KUD Tiku Lima Jorong ini.
"Saya sudah delapan kali mendapatkan bantuan tersebut. Dana ini digunakan untuk kebutuhan rumah tangga, biaya kuliah anak dan membeli pupuk," katanya.
