Padang (ANTARA) - Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) Luhur Budianda mengatakan penjamuan (hospitality) dan kebersihan masih menjadi persoalan utama pariwisata di Ranah Minang saat libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.
"Dari evaluasi kami, masalah kebersihan dan hospitality masih menjadi persoalan pariwisata di Sumbar," kata Kepala Dinas Pariwisata Sumbar Luhur Budianda di Padang, Kamis.
Budianta mencontohkan salah satu yang dikeluhkan wisatawan selama berlibur di Sumbar ialah adanya kenaikan harga makanan dan minuman yang tidak wajar. Kemudian, pengunjung juga mengeluhkan tarif parkir yang naik drastis di sejumlah objek wisata.
Sementara di sisi kebersihan, menurutnya, hampir seluruh objek wisata di Ranah Minang belum mampu secara maksimal mengelola dan menjaga kebersihan.
Untuk mengatasi persoalan tersebut pihaknya menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah, kelompok sadar wisata dan kesadaran dari pengunjung.
Terkait jumlah kunjungan wisatawan yang berlibur di Provinsi Sumbar selama libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, Budianta mengatakan masih menghitung jumlah pasti.
Pada 2025 pihaknya optimistis jumlah kunjungan pariwisata ke Ranah Minang akan meningkat pesat mengingat sejumlah aksesibilitas yang telah dibangun pemerintah salah satunya Tol Seksi Padang-Sicincin sepanjang 36,6 kilometer.
Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar Sugeng Arianto mengatakan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara yang masuk ke Sumbar melalui Bandara Internasional Minangkabau periode November sebanyak 6.041 kunjungan.
"Jumlah kunjungan ini mengalami penurunan 19,57 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 7.511 kunjungan," sebut Sugeng.
Ia mengatakan wisatawan mancanegara yang paling banyak datang ke Sumbar yakni berasal dari Malaysia sebanyak 4.977 kunjungan, Singapura 78 kunjungan, Australia 67, China 29 kunjungan dan Inggris 29 orang.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemprov: Penjamuan-kebersihan masih jadi persoalan pariwisata Sumbar