BMKG imbau warga waspadai cuaca ekstrem di Sumbar

id BMKG, cuaca ekstrem di Sumbar

BMKG imbau warga waspadai cuaca ekstrem di Sumbar

Salah satu daerah di Kota Bukittinggi dengan kondisi hujan ringan disertai angin kencang. BMKG menerbitkan imbauan resmi untuk mewaspadai adanya potensi kebencanaan di Sumbar (Antara/Al Fatah)

Bukittinggi (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga Sumatera Barat untuk mewaspadai potensi kebencanaan akibat cuaca ekstrem yang saat ini terjadi di daerah setempat.

Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Minangkabau, Desindra Deddy Kurniawan dalam rilis resmi secara tertulis mengungkap dinamika atmosfer yang memengaruhi kondisi cuaca di Sumbar.

"BMKG Minangkabau menghimbau masyarakat dan instansi terkait agar senantiasa meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang pada bulan Desember ini khususnya pada periode Nataru 2024 /2025," kata Desindra.

Ia mengungkap dengan memperhatikan kondisi dinamika atmosfer yang mempengaruhi kondisi cuaca di wilayah Sumbar, antara lain aktivitas monsun Asia, anomali positif suhu muka laut di perairan barat dan gelombang Rossby Equatorial dan Kelvin yang diprakirakan aktif di wilayah Sumatera.

Selain itu adanya aktivitas Osilasi Madden-Julian, aktivitas Dipole Mode, serta daerah pertemuan arus dan belokan angin pada ketinggian 3.000 kaki dari permukaan laut sehingga menimbulkan potensi pertumbuhan awan-awan hujan yang intensif di Sumatera Barat.

"Kelembapan udara dan labilitas atmosfer pada skala lokal yang terpantau masih cukup kuat juga mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan," kata Desindra menjelaskan.

Ia mengatakan berdasarkan kondisi tersebut terdapat potensi terjadinya hujan sedang hingga lebat dapat disertai petir dan angin kencang di wilayah Sumatera Barat.

"Kondisi ini dapat mengakibatkan bencana Hidrometeorologi berupa banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, pohon tumbang dan jalan licin," katanya.

Masyarakat diminta untuk bisa mengupdate informasi secara berkala untuk antisipasi potensi bencana.

"Kami juga menghimbau agar masyarakat selalu melakukan pembaharuan informasi dan perkembangan cuaca serta peringatan dini terkini yang dapat didapatkan kanal media resmi BMKG," pungkasnya.