Pemkot Pariaman luncurkan enam inovasi pelayanan perizinan untuk 2025
Pariaman (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Pariaman, Sumatera Barat meluncurkan enam inovasi standar pelayanan perizinan untuk 2025 guna mempermudah dan mempercepat proses izin usaha di daerah itu.
"Kami ingin memberikan pelayanan mudah, cepat, dan murah dengan menyediakan petugas pendamping dan tempat untuk berkonsultasi serta layanan pengaduan dalam pengurusan perizinan di Pariaman," kata Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja Kota Pariaman Gusniyetti Zaunit di Pariaman, Kamis.
Hal tersebut ia sampaikan usai membuka Forum Konsultasi Publik Evaluasi Standar Pelayanan Perizinan Sektor Kesehatan, Sektor Ketenagakerjaan, dan Non Perizinan Tahun 2024 dan Meluncurkan Inovasi Pelayanan Tahun 2025 di Pariaman, Kamis.
Ia mengatakan dengan layanan yang diberikan tersebut masyarakat dapat berkonsultasi kepada pihaknya sebelum mengurus izin usaha yang dijalankan.
Ia menyampaikan konsultasi tersebut dimulai dari jenis usaha, persyaratan, dan ketentuan-ketentuan yang harus penuhi agar pengurusan izin dapat berjalan lancar, cepat, dan murah.
"(Hal tersebut karena) dulu ketika pelaku usaha mengurus izin, seluruh jenis usaha dimasukkan ke dalam permohonan perizinan, sementara kegiatan usaha yang dijalankan hanya beberapa," katanya.
Padahal, kata dia dengan banyak mengajukan jenis izin usaha maka dapat mempersulit pelaku usaha dalam melengkapi dokumen persyaratan untuk mengurus seluruh jenis izin yang diajukan.
Saat ini, lanjutnya jika seluruh jenis usaha itu disetujui namun kenyataannya usaha yang dijalankan hanya beberapa maka izin usahanya akan dicabut.
"Jadi untuk pengajuan izinnya betul-betul usaha yang dijalankan, dan jika nanti ada penambahan usaha maka tinggal datang (ke dinas tersebut) untuk melakukan penambahan. Jadi tidak perlu buat 20 jenis usaha yang akan dibuat, tapi buat yang betul-betul jalan," ujar dia.
Ia menyebutkan adapun enam inovasi yang diluncurkan tersebut yaitu Standar Evaluasi Mutu Satu Pintu (SEMut) Perizinan, Layanan Informasi Terpadu Perizinan Satu Pintu (LITeraSi), dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Melayani Cepat di Tempat (PTSP MenCatat).
Selanjutnya, Perizinan Terbit Sesuai Standar Mendapatkan Promosi (PreStasi), Kanal Pengaduan Perizinan dengan Tindak Lanjut Secara Kolaborasi (KaPa Perizinan Tibo), dan Sistem Pembinaan Hubungan Industrial dan Perlindungan Tenaga Kerja (SIPHINTAR).
Keenam inovasi tersebut, tambahnya juga diminta dievaluasi melalui Forum Konsultasi Publik agar peningkatan pelayanan perizinan di Pariaman dapat berjalan efektif pada 2025.
"Kami ingin memberikan pelayanan mudah, cepat, dan murah dengan menyediakan petugas pendamping dan tempat untuk berkonsultasi serta layanan pengaduan dalam pengurusan perizinan di Pariaman," kata Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja Kota Pariaman Gusniyetti Zaunit di Pariaman, Kamis.
Hal tersebut ia sampaikan usai membuka Forum Konsultasi Publik Evaluasi Standar Pelayanan Perizinan Sektor Kesehatan, Sektor Ketenagakerjaan, dan Non Perizinan Tahun 2024 dan Meluncurkan Inovasi Pelayanan Tahun 2025 di Pariaman, Kamis.
Ia mengatakan dengan layanan yang diberikan tersebut masyarakat dapat berkonsultasi kepada pihaknya sebelum mengurus izin usaha yang dijalankan.
Ia menyampaikan konsultasi tersebut dimulai dari jenis usaha, persyaratan, dan ketentuan-ketentuan yang harus penuhi agar pengurusan izin dapat berjalan lancar, cepat, dan murah.
"(Hal tersebut karena) dulu ketika pelaku usaha mengurus izin, seluruh jenis usaha dimasukkan ke dalam permohonan perizinan, sementara kegiatan usaha yang dijalankan hanya beberapa," katanya.
Padahal, kata dia dengan banyak mengajukan jenis izin usaha maka dapat mempersulit pelaku usaha dalam melengkapi dokumen persyaratan untuk mengurus seluruh jenis izin yang diajukan.
Saat ini, lanjutnya jika seluruh jenis usaha itu disetujui namun kenyataannya usaha yang dijalankan hanya beberapa maka izin usahanya akan dicabut.
"Jadi untuk pengajuan izinnya betul-betul usaha yang dijalankan, dan jika nanti ada penambahan usaha maka tinggal datang (ke dinas tersebut) untuk melakukan penambahan. Jadi tidak perlu buat 20 jenis usaha yang akan dibuat, tapi buat yang betul-betul jalan," ujar dia.
Ia menyebutkan adapun enam inovasi yang diluncurkan tersebut yaitu Standar Evaluasi Mutu Satu Pintu (SEMut) Perizinan, Layanan Informasi Terpadu Perizinan Satu Pintu (LITeraSi), dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Melayani Cepat di Tempat (PTSP MenCatat).
Selanjutnya, Perizinan Terbit Sesuai Standar Mendapatkan Promosi (PreStasi), Kanal Pengaduan Perizinan dengan Tindak Lanjut Secara Kolaborasi (KaPa Perizinan Tibo), dan Sistem Pembinaan Hubungan Industrial dan Perlindungan Tenaga Kerja (SIPHINTAR).
Keenam inovasi tersebut, tambahnya juga diminta dievaluasi melalui Forum Konsultasi Publik agar peningkatan pelayanan perizinan di Pariaman dapat berjalan efektif pada 2025.