BKSDA Sumbar bangun tiga kandang komunal di Agam lindungi ternak warga

id Bksda sumbar,berita agam,berita sumbar,program Yayasan Sintas Indonesia.

BKSDA Sumbar bangun tiga kandang komunal di Agam lindungi ternak warga

Sekelompok warga Marambuang, Nagari Baringin, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam sedang membangun kandang komunal, Rabu (9/10). Dok Antara/Yusrizal

Lubukbasung (ANTARA) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat (Sumbar) membangun sebanyak tiga unit kandang komunal di Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, guna melindungi ternak warga dari serangan harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae).

Kepala Resor Konservasi Wilayah II Maninjau BKSDA Sumbar Rusdiyan P Ritonga di Lubuk Basung, Rabu, mengatakan tiga kandang komunal itu dibangun di Marambuang, Nagari atau Desa Baringin, Sipinang Nagari Tigo Koto Sipinang dan Tantaman Nagari Ampek Koto Palembayan.

"Tiga kandang komunal ini dibangun pada tahun ini dan proses pembangunan sedang berlangsung," katanya.

Ia mengatakan kandang komunal di Marambuang dengan ukuran 6X25 meter bujur sangkar untuk ternak jenis kerbau sebanyak 12 ekor milik empat warga.

Sedangkan di Sipinang dengan ukuran 7,5X20 meter bujur sangkar untuk 27 ekor kerbau milik 18 warga.

Untuk di Tantaman rencana akan dibangun di daerah teridentifikasi rawan konflik.

"Kita masih menunggu kesiapan dari masyarakat Tantaman dan apabila sudah siap, maka langsung dibangun," katanya.

Ia mengatakan pembangunan kandang komunal itu dilakukan secara swakelola oleh pemilik ternak.

Sementara seluruh bahan berupa kawat berduri, semen, atap seng dan lainnya berasal dari dukungan program Yayasan Sintas Indonesia.

"Pembangunan secara swakelola dan bahan merupakan dukungan dari Yayasan Sintas Indonesia," katanya.

Ia mengakui kandang komunal itu dibangun pada lokasi konflik harimau sumatera dengan manusia yang terjadi semenjak beberapa bulan lalu, yang mengakibatkan ternak warga luka dan mati.

Kandang komunal itu berfungsi sebagai tiger proof enclosure (kandang anti serangan harimau), karena kandang diberi kawat berduri setinggi tiga meter.

Dengan kondisi itu, kata dia, harimau kesulitan untuk masuk ke dalam kandang dan ternak terlindung dari serangan satwa liar.

"Kandang komunal itu untuk melindungi ternak warga dari serangan satwa liar, terutama harimau sumatera, sebagai salah satu bentuk upaya mitigasi konflik," katanya.

Sementara Biodiversity Team Yayasan Sintas Indonesia Tengku Lidra menambahkan kandang komunal yang dibangun di tiga nagari di Kecamatan Palembayan ini merupakan program kedua dari Yayasan Sintas Indonesia.

Untuk program pertama pembangunan satu unit kandang komunal di Maua Hilia, Nagari Salareh Aia, Kecamatan Palembayan pada 2023.

"Sudah empat kandang komunal yang di bangun yang merupakan dukungan dari Yayasan Sintas Indonesia," katanya.