Padang (ANTARA) - Sejumlah penari tetap menampilkan pertunjukan terbaiknya meski di bawah guyuran hujan deras saat pelaksanaan hari keempat Pekan Kebudayaan Daerah (PKD) 2024 di Taman Budaya Sumatera Barat di Padang, Sabtu.
"Meskipun hujan deras, kami tetap berupaya menampilkan yang terbaik," kata salah seorang penari, Dina di Padang, Sabtu.
Tanpa kesulitan, para penari tampil seperti biasa dan justru kondisi hujan deras makin membuat pertunjukan terlihat estetis.
Pertunjukan pertama pada hari keempat itu dibuka dengan penampilan musik dari kelompok pancaragam Padang, yang merupakan kelompok musik pengiring acara-acara pernikahan dan lainnya.
Lalu ada penampilan tari kreasi dari sanggar Kosmo menampilkan rampak payung basikencak, dilanjutkan dengan penampilan sanggar tari Galatiak Minang.
Komposisi musik apik ditampilkan sanggar Saandiko dari Bukittinggi, yang memainkan banyak sekali talempong dipadukan dengan alat musik terkini.
Kemudian ada penampilan dari sanggar Taruko Padang Panjang yang menampilkan Tari Baronde, diangkat dari tradisi di Padang Panjang.
Sanggar Ranah Saiyo dari Kabupaten Pasaman menampilkan pertunjukan selanjutnya dengan sajian puisi, silat dan tari mengangkat tentang pelestarian harimau Pasaman.
Pertunjukan dilanjutkan dengan tari dan musik dari Kota Arang Perkusi Sawahlunto yang menampilkan talempong batuang.
Talempong Batuang merupakan salah satu jenis alat musik perkusi melodis yang alatnya terbuat dari bambu dan sembilu (kulit bambu) sebagai senar yang menghasilkan bunyi mirip dengan kecapi.
Tahun 2023 yang lalu Talempong Batuang juga telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) oleh Kemendibudristek.
Penutupan pertunjukan PKD pada malam Minggu itu diakhiri dengan penampilan dari Komunitas Budaya Luak Tanah Datar melalui salawat dulang dan saluang. (*)