Padang (ANTARA) - Kolaborasi menjadi kunci sukses pelaksanaan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Keterlibatan multi pihak seperti perguruan tinggi, dunia industri, pemerintah daerah hingga masyarakat menjadi kesatuan dalam menjalankan perannya masing-masing.
Hal itu disampaikan Kepala LLDIKTI Wilayah X Afdalisma dalam sambutannya pada kegiatan studi tiru implementasi program MBKM mandiri di ruang pertemuan LLDIKTI Wilayah IV Bandung, Rabu (21/8/2023).
"Kunjungan kerja ini sebagai bentuk bagian dari proses pembelajaran terkait program MBKM mandiri yang dilaksanakan LLDIKTI Wilayah IV bersama perguruan tinggi dan Pemerintah Kabupaten Sumedang dalam membangun desa," ucap Afdalisma.
Senada dengan Itu, Kepala LLDIKTI Wilayah IV Samsuri menjelaskan bahwa keberhasilan program MBKM merupakan kolaborasi semua unit. Berbagai upaya perlu dilakukan bersama dalam transformasi pendidikan tinggi melalui inovasi kebijakan MBKM.
Lebih lanjut, Samsuri menyampaikan yang menjadi kata kunci implementasi MBKM mandiri di perguruan tinggi adalah kontekstual, terencana dan terukur serta berdampak.
Kontekstual, maksudnya selaras dengan kebutuhan perguruan tinggi dan mitra. Lalu disusun dan direncanakan bersama semua pihak yang terlibat sehingga memiliki dampak bagi semua termasuk kepada pembangunan nasional.
"Itu yang LLDIKTI Wilayah IV lakukan bersama Pemerintah Kabupaten Sumedang dan paguyuban guru besar perguruan tinggi dalam program Perguruan Tinggi Mandiri Gotong Royong Membangun Desa (PTMGRMD) melalui kegiatan KKN Tematik. Mahasiswa berperan mendukung program Pemerintah Kabupaten Sumedang yang fokus kepada pengurangan angka stunting dan program satu desa satu produk," ungkap Samsuri.
Hadir pada kesempatan tersebut dewan pakar MBKM LLDIKTI Wilayah IV sekaligus Ketua PTMGRMD Prof. Dr. Edi Setiadi, SH, MH (Rektor Universitas Islam Bandung), Rektor IKIP Siliwangi Prof Dr H Heris Hendriana S.Pd, M. Pd, Wakil Rektor I Unikom Prof. Dr. Umi Narimawati, Dra., SE., M.Si.
Sementara itu, dari LLDIKTI Wilayah X hadir Kepala Bagian Umum Rahmi, Ketua Tim Pembelajaran Putra Heriyadi, Ketua Tim Perencanaan dan Penganggaran Adelia Pramita Sari, Dewan Pakar MBKM LLDIKTI Wilayah X Prof. Dr. Ansofino, M.Si (Rektor UPGRISBA) dan Dr. Nofrion dari Universitas Negeri Padang.
Di akhir pertemuan, LLDIKTI Wilayah X mengunjungi tempat pelaksanaan MBKM mandiri LLDIKTI Wilayah IV, yaitu Desa Licin Kecamatan Cimalaka, Kabupaten Sumedang didampingi Rektor Universitas 11 April Sumedang Prof. Dr. Arifin, S.H., M.Pd.
Di desa Licin, salah satu program MBKM mandiri yang sudah dilaksanakan adalah pengurangan angka stunting serta program satu desa satu produk yaitu budidaya ikan dewa atau ikan kancra.
"Alhamdulillah, budidaya ikan dewa membantu peningkatan perekonomian warga. Harganya mencapai hingga 1 juta rupiah per kilonya," terang Kepala Desa Licin Zulkifli.
Berita Terkait
FGD persamaan persepsi MBKM dilingkungan LLDIKTI Wilayah X
Rabu, 28 Agustus 2024 17:27 Wib
Dialog Multipihak upaya bangun ekosistem MBKM Mandiri Berkelanjutan
Jumat, 2 Agustus 2024 10:18 Wib
Implementasikan MBKM, LLDIKTI Wilayah X adakan sosialisasi program SIB Angkatan 7
Rabu, 12 Juni 2024 9:04 Wib
Unand fokuskan KKN ke lokasi terdampak bencana untuk bantu warga
Minggu, 9 Juni 2024 14:25 Wib
Mahasiswa bisa manfaatkan perusahaan konsorsium mitra Kemendikbudristek peningkatan "soft skill"
Jumat, 31 Mei 2024 15:12 Wib
LLDikti Wilayah X dipercaya laksanakan program magang bersertifikat 2024
Jumat, 31 Mei 2024 8:19 Wib
MBKM ciptakan lulusan perguruan tinggi sesuai kebutuhan masa depan Direktur
Kamis, 30 Mei 2024 21:42 Wib
Rektor: UPGRISBA antusias implementasikan program MBKM
Kamis, 30 Mei 2024 21:03 Wib