Mahasiswa bisa manfaatkan perusahaan konsorsium mitra Kemendikbudristek peningkatan "soft skill"

id Kampus Merdeka, bangkit academy, mbkm,cedfam, amati indonesia

Mahasiswa bisa manfaatkan perusahaan konsorsium mitra Kemendikbudristek peningkatan "soft skill"

Tiga pimpinan konsorsium campany saat menjadi sponshorship Even Kampus Merdeka Fair 2024 di Padang. (ANTARA/Siri Antoni)

Padang (ANTARA) - Para mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi negeri maupun swasta bisa memanfaatkan perusahaan konsorsium mitra Kemendikbudristek dalam program Kampus Merdeka dalam peningkatan soft skill dan branding diri.

Perusahaan konsorsium itu meliputi Bangkit Academy, Amati Indonesia dan Cadfem yang sudah menjadi mitra prioritas dalam program MBKM, kata CEO Amati Indonesia Viringga Kusuma didampingi Maneger Program Bangkit Monalisa Arcelia di sela-sela even Kampus Merdeka Fair (KMF) tahun 2024 di Universitas PGRI Sumatera Barat Convetion Center di Padang, pada 30 Mei 2024.

Tiga koorporasi bidang konsultan soft skill dan branding ini punya fokus menjadi sponsorship pada even KMF ke-4 di Padang, juga sejumlah perusahaan lainnya.

Hadirnya Konsorsium Campeny ini, kata Viringga melihat kondisi cepat terjadi perubahan yang menjadi tantangan bagi kualitas lulusan perguruan tinggi di tanah air dalam beradaptasi dengan dunia kerja.

Selain itu, kata Viringga mengingat pengangguran di Indonesia sekitar 9,9 juta yang faktor penyebabnya salah satu adalah generasi lulusan perguruan tinggi tidak siap dalam menghadapi persaingan dunia kerja.

Sebab, belum memiliki kompetensi dan soft skill yang dibutuhkan kalangan dunia industri di era kemajuan teknologi yang begitu cepat.

"Dari hasil kajian setidak sekitar 10 tahun gak mecingnya atau jauh ketertinggalan kompetensi pencari kerja atau anak muda di tanah air dari dibutuhkan industri,"ujarnya.

Justru itu, pihaknya membangun konsorsium yang berkolaborasi dengan Kemendikbudristek ini untuk menyiapkan generasi Z memiliki kompetensi sesuai kebutuhan dunia kerja dewasa ini.

Sebab, di kampus belum memadai menyiapkan kompetensi emperik sain yang sesuai harapan dunia industri. Ia mengatakan, tiga perusahaan ini punya fokus masing-masing, seperti Bangkit pada digital academy digitalnya, Cedfam fokus pada simulasi dan Amati Indonesia pada pengembangan campany green job atau green skill karena hampir semua perusahaan sudah berbasis ramah lingkungan.

"Kini sudah lebih tiga ratusan kampus yang berkolaborasi dengan konsorsium ini. Memang diawali dengan kampus dulu, karena para dosen perlu diberi juga pemahaman. Ketika pihak kampus dan dosen sudah paham, tentu akan mendelegasikan mahasiswa untuk ikut program tersebut," katanya.

Sementara itu, Maneger Program Bangkit Academy Monalisa Arcelia mengajak para mahasiswa Gen Z bisa mempelajari kompetensi kecerdasan artifisial (AI) di dan Bangkit Academy dan jadilah talenta digital yang dicari industri.

Sejak tiga tahun terakhir sudah ribuan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di tanah air yang mengambil peluang untuk peningkatan kompetensi diri di Bangkit Academy.

Ia mengatakan, Bangkit Academy hadir sebagai program Studi Independen Bersertifikat (SIB) Kampus Merdeka, menawarkan kurikulum komprehenshif lebih 900 jam dan konversi sampai dengan 20 SKS.

Bagi mahasiswa yang bergabung, kata dia, ada materi bidang teknologi sehingga punya kemampuan buat website dan aplikasi lainnya. Selanjutnya materi soft skill yang sesuai dengan kebutuhan pasar dunia kerja, dan materi bahasa Inggris.

"Tercatat 82 persen lulusan yang telah bekerja mengatakan bahwa Bangkit telah membantu meraih karir pertamanya. Ada lulusan dari Bangkit yang diterima bekerja di perusahaan google Singapura,"ungkapnya.

Bahkan, pada 2024 Bangkit akan melatih 9.000 mahasiswa Indonesia dengan kompetensi unggul di bidang kecerdasan artifisial (AI).

Ia menyampaikan, bagi mahasiswa yang berminat tahap pendaftaran di g.co/bangkit, mengisi form pendaftaran ulang, kerjakan tes seleksi, ikuti alur Kampus Merdeka/Kampus Merdeka Mandiri, dan selanjutnya tunggu hasilnya.

Dalam program ini, tambah dia, selama satu semester tidak dipungut biaya kepada mahasiswa karena Bangkit mitra program MBKM Kemendikbudristek. Pelaksanaan kuliahnya secara hybrid.*