BI: Sumbar harus percepat pembangunan tol Padang-Pekanbaru

id tol sicincin,bank indonesia,pembangunan tol

BI: Sumbar harus percepat pembangunan tol Padang-Pekanbaru

Foto udara pembangunan jalan Tol Padang-Sicincin di Kabupaten Padang Pariaman. (Antara/Fandi Yogari).

Padang (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumatera Barat menyampaikan pemerintah provinsi harus mempercepat progres pembangunan tol Padang-Pekanbaru untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.

"Tol ini merupakan salah satu proses mempercepat pertumbuhan ekonomi sehingga pembangunannya harus segera dieksekusi," kata Kepala BI Perwakilan Sumbar Mohamad Abdul Majid Ikram di Padang, Kamis.

Mohamad Majid menyampaikan daerah-daerah yang sudah terkoneksi dengan jalan tol rata-rata pertumbuhan ekonominya berkisar di lima persen pada triwulan pertama 2024.

Sementara, pertumbuhan ekonomi di Ranah Minang baru berkisar di angka 4,37 persen pada triwulan pertama.

Oleh karena itu, BI mendorong pemangku kepentingan terkait segera mempercepat pembangunan tol Padang-Pekanbaru.

"Dengan adanya tol maka distribusi barang, jasa dan manusia akan lebih cepat, efektif dan efisien," ujarnya.

Pada kesempatan itu Abdul Majid optimistis pemerintah daerah bisa menyelesaikan pembangunan tol Padang-Pekanbaru yang masih terkendala pembebasan lahan.

Keberadaan proyek strategis nasional itu sangat dibutuhkan masyarakat.

Eks Advisor Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan itu menambahkan pertumbuhan ekonomi di Ranah Minang pada Triwulan I 2024 lebih baik jika dibandingkan rata-rata Pulau Sumatera sebesar 4,24 persen.

Tambahan informasi, penyelesaian proyek strategis nasional, salah satunya Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Tahap I menjadi fokus PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) di sisa tahun 2024.

Merujuk laman resmi Hutama Karya sebagai pihak yang mengerjakan proyek itu, hingga 11 Mei 2024 progres Tol Padang–Sicincin sepanjang 36,6 kilometer sudah mencapai lebih dari 61 persen, dengan progres pengadaan lahan yang masih menyisakan di beberapa titik antara lain kilometer 31 hingga kilometer 33, serta beberapa bidang lahan di Nagari (desa) Sungai Buluh Selatan.