Keharmonisan multikultural di Sawahlunto sambut tahun baru Islam
Sawahlunto (ANTARA) - Penyelenggaraan Festival Muharram dan Gerebeg Suro dalam menyambut Tahun Baru Islam di Kota Sawahlunto, Sumatera Barat menjadi bukti perpaduan semangat kebersamaan multietnis masyarakat dan dukungan dari pemerintah daerah.
Pembina Komunitas Kesenian Ki Sapu Jagad Kota Sawahlunto Ismed, di Sawahlunto, Senin menyampaikan selain melestarikan nilai tradisi dan seni, penyelenggaraan Festival Muharram dan Gerebeg Suro juga bertujuan untuk meningkatkan persatuan masyarakat serta memberikan dampak sosial ekonomi bagi masyarakat sekitar.
"Acara ini juga punya nilai ekonomis yang signifikan, itu kita hitung dari transaksi buah dan sayuran yang kita pasang pada gunungan dan item lainnya, yakni kita beli dari petani dan masyarakat lokal di Sawahlunto senilai total Rp 8 juta. Kemudian berbagai perlengkapan lainnya yang digunakan dalam rangkaian ritual, ditambah lagi dengan transaksi yang diperoleh pedagang kuliner pada saat hari puncak penyelenggaraan Festival Muharram dan Gerebeg Suro ini," ujar dia menjelaskan.
Namun dia mengatakan bahwa yang utama dari penyelenggaraan kegiatan tersebut adalah pelestarian nilai-nilai budaya.
"Kami juga bangga dengan penyelenggaraan tahun ini kita bisa berkolaborasi dengan berbagai etnis/kultur lain yang ada di Sawahlunto. Ini membuat persatuan dan multikultural Sawahlunto semakin kuat dan harmonis," katanya.
Pimpinan Komunitas Kesenian Ki Sapu Jagad Iwan Darmawan menceritakan total rangkaian dari prosesi Gerebeg Suro itu memakan waktu sampai 90 hari atau tiga bulan.
"Ada banyak ritual yang dilaksanakan selama masa persiapannya. Sebagai proses untuk memperkuat filosofi spiritual di balik kegiatan ini," katanya.
Sejumlah rangkaian Gerebeg Suro itu adalah antara lain mencuci barang-barang pusaka, pembuatan gunungan buah, arak-arakan dan lain-lain.
Ia menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah memberi perhatian dan dukungan pada Festival Muharram dan Gerebeg Suro tersebut.
Sekretaris Daerah Kota Sawahlunto Ambun Kadri yang hadir mewakili Pj Wali Kota Fauzan Hasan pada acara itu menyampaikan apresiasi dan dukungan dari Pemkot Sawahlunto.
"Pemkot Sawahlunto mendukung kegiatan-kegiatan pemajuan kebudayaan. Ke depan bagaimana kita membawa kegiatan budaya tidak hanya seremonial belaka namun berkembang memberikan banyak nilai kebermanfaatan dari berbagai sisi," kata dia.
Ketua DPRD Sawahlunto Eka Wahyu ikut berkontribusi mendukung Festival Muharram dan Gerebeg Suro tersebut dengan memberikan bantuan anggaran melalui dana Pokok Pikiran (Pokir). (Yudha Ahada)
Pembina Komunitas Kesenian Ki Sapu Jagad Kota Sawahlunto Ismed, di Sawahlunto, Senin menyampaikan selain melestarikan nilai tradisi dan seni, penyelenggaraan Festival Muharram dan Gerebeg Suro juga bertujuan untuk meningkatkan persatuan masyarakat serta memberikan dampak sosial ekonomi bagi masyarakat sekitar.
"Acara ini juga punya nilai ekonomis yang signifikan, itu kita hitung dari transaksi buah dan sayuran yang kita pasang pada gunungan dan item lainnya, yakni kita beli dari petani dan masyarakat lokal di Sawahlunto senilai total Rp 8 juta. Kemudian berbagai perlengkapan lainnya yang digunakan dalam rangkaian ritual, ditambah lagi dengan transaksi yang diperoleh pedagang kuliner pada saat hari puncak penyelenggaraan Festival Muharram dan Gerebeg Suro ini," ujar dia menjelaskan.
Namun dia mengatakan bahwa yang utama dari penyelenggaraan kegiatan tersebut adalah pelestarian nilai-nilai budaya.
"Kami juga bangga dengan penyelenggaraan tahun ini kita bisa berkolaborasi dengan berbagai etnis/kultur lain yang ada di Sawahlunto. Ini membuat persatuan dan multikultural Sawahlunto semakin kuat dan harmonis," katanya.
Pimpinan Komunitas Kesenian Ki Sapu Jagad Iwan Darmawan menceritakan total rangkaian dari prosesi Gerebeg Suro itu memakan waktu sampai 90 hari atau tiga bulan.
"Ada banyak ritual yang dilaksanakan selama masa persiapannya. Sebagai proses untuk memperkuat filosofi spiritual di balik kegiatan ini," katanya.
Sejumlah rangkaian Gerebeg Suro itu adalah antara lain mencuci barang-barang pusaka, pembuatan gunungan buah, arak-arakan dan lain-lain.
Ia menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah memberi perhatian dan dukungan pada Festival Muharram dan Gerebeg Suro tersebut.
Sekretaris Daerah Kota Sawahlunto Ambun Kadri yang hadir mewakili Pj Wali Kota Fauzan Hasan pada acara itu menyampaikan apresiasi dan dukungan dari Pemkot Sawahlunto.
"Pemkot Sawahlunto mendukung kegiatan-kegiatan pemajuan kebudayaan. Ke depan bagaimana kita membawa kegiatan budaya tidak hanya seremonial belaka namun berkembang memberikan banyak nilai kebermanfaatan dari berbagai sisi," kata dia.
Ketua DPRD Sawahlunto Eka Wahyu ikut berkontribusi mendukung Festival Muharram dan Gerebeg Suro tersebut dengan memberikan bantuan anggaran melalui dana Pokok Pikiran (Pokir). (Yudha Ahada)