Pj Wako Pariaman sebut mahasiswa psikologi miliki keuntungan di Era Digital 5.0
Pariaman (ANTARA) - Pejabat (Pj) Walikota (Wako) Pariaman, Sumatera Barat Roberia menyebut mahasiswa jurusan psikologi dan menguasai psikologi akan memiliki banyak keuntungan di Era Digital 5.0.
“Dalam era digital saat ini, banyak pekerjaan yang dapat dimiliki oleh mereka yang menguasai ilmu psikologi, dan kiranya hal ini menjadi keuntungan bagi para mahasiswa dan mahasiswi yang berkuliah di jurusan Psikologi," kata Roberia saat membuka Kuliah Umum dengan Tema "Prospek Karir Psikologi di Era Digital 5.0" di Institut Agama Islam Sumatera Barat (IAI Sumbar) Pariaman, Jumat.
Namun, lanjutnya dalam memanfaatkan peluang tersebut mahasiswa harus pandai menyikapi perkembangan digitalisasi dan memahami berita yang belum tentu kebenarannya.
“Harus di-'cross check' (memeriksa kembali informasi) terlebih dahulu, dan jadilah bagian dari mereka yang dapat menggunakan gadget dengan bijak,” katanya.
Pada kegiatan tersebut ia menjelaskan terkait generasi peradaban manusia mulai dari 1.0 sampai dengan saat ini yaitu 5.0. Pada Era 1.0 yaitu era berburu dan manusia baru mengenal tulisan dan era 2.0 yaitu era pertanian di mana manusia mengenal cocok tanam.
Selanjutnya era 3.0 yaitu era industri di mana manusia mulai menggunakan mesin untuk aktivitas sehari-hari, era 4.0 yakni era teknologi komputer hingga internet untuk menunjang kegiatan manusia, serta era 5.0.
“Era 5.0, merupakan sebuah konsep di mana kehidupan manusia dipermudah dengan adanya teknologi, dan teknologi merupakan bagian dari manusia itu sendiri. Dan kita perlu memahami sebelum masuk era 5.0 ini," katanya.
“Dalam era digital saat ini, banyak pekerjaan yang dapat dimiliki oleh mereka yang menguasai ilmu psikologi, dan kiranya hal ini menjadi keuntungan bagi para mahasiswa dan mahasiswi yang berkuliah di jurusan Psikologi," kata Roberia saat membuka Kuliah Umum dengan Tema "Prospek Karir Psikologi di Era Digital 5.0" di Institut Agama Islam Sumatera Barat (IAI Sumbar) Pariaman, Jumat.
Namun, lanjutnya dalam memanfaatkan peluang tersebut mahasiswa harus pandai menyikapi perkembangan digitalisasi dan memahami berita yang belum tentu kebenarannya.
“Harus di-'cross check' (memeriksa kembali informasi) terlebih dahulu, dan jadilah bagian dari mereka yang dapat menggunakan gadget dengan bijak,” katanya.
Pada kegiatan tersebut ia menjelaskan terkait generasi peradaban manusia mulai dari 1.0 sampai dengan saat ini yaitu 5.0. Pada Era 1.0 yaitu era berburu dan manusia baru mengenal tulisan dan era 2.0 yaitu era pertanian di mana manusia mengenal cocok tanam.
Selanjutnya era 3.0 yaitu era industri di mana manusia mulai menggunakan mesin untuk aktivitas sehari-hari, era 4.0 yakni era teknologi komputer hingga internet untuk menunjang kegiatan manusia, serta era 5.0.
“Era 5.0, merupakan sebuah konsep di mana kehidupan manusia dipermudah dengan adanya teknologi, dan teknologi merupakan bagian dari manusia itu sendiri. Dan kita perlu memahami sebelum masuk era 5.0 ini," katanya.