Padang (ANTARA) - Manajemen Bank Nagari selalu mengingatkan nasabah untuk terus waspada terhadap berbagai modus kejahatan transaksi digital, terkait para pelaku terus mencari cara untuk melancarkan aksi jahatnya.
"Jangan sampai jadi korban. Ketahui modus dan cara agar terhindar dari aksi pelaku," kata Pemimpin Divisi Sekper Bank Nagari Zilfa Efrizon, Rabu (22/5).
Berikut di antara jenis kejahatan transaksi digital, dan tips agar tak jadi korban aksi penipuan:
QRIS Palsu. Ciri cirinya, nama merchant tidak ada atau tidak sesuai. Nomor ID merchant tidak ada, mengarah ke rekening pribadi dan tidak ada informasi versi cetakan.
Berikutnya, waspadai penipuan dengan metode scan QR. Waspadai pula penipuan berkedok file Pdf melalui chat WA, serta waspadai pula pada pihak pihak yang mengaku ngaku dari Bank Nagari.
Pencurian data melalui social enginering juga sedang marak saat ini. Justru itu, jangan pernah memberikan data data pribadi seperti PIN, password ataupun kode OTP pada orang lain baik melalui chat atau permintaan langsung dari orang lain.
Berikutnya, jika nasabah bertransaksi melalui ATM, kenali modus kejahatan yang mungkin terjadi saat bertransaksi di ATM dan tingkatkan kewaspadaan.
Menurut Zilfa, ada beberapa modus kejahatan yang mungkin terjadi saat bertransaksi di ATM. Adapun modus yang mungkin terjadi adalah : Minta bantu transfer.
Waspada jika ada orang tidak dikenal minta bantu untuk transfer dana dengan menggunakan kartu ATM nasabah. Ingat, transaksi di ATM bersifat pribadi dan rahasia. Banyak tindak kejahatan diawali dengan modus ini, jadi selalu berhati-hati.
Berikutnya, Call Center palsu, hanya ada satu nomor call Center Bank Nagari yaitu 150234. Jangan pernah menghubungi nomor telepon lain yang mengatasnamakan call center resmi Bank Nagari. Call center resmi tidak pernah meminta data rahasia seperti nomor pin nasabah.
Hal lainnya yang juga patut diwaspadai adalah Skimming atau pencurian data kartu merupakan modus kejahatan perbankan yang marak saat ini.
“Tindakan ini dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab dengan memasang alat skimmer dan kamera di mesin ATM. Jadi apabila merasa ada kejanggalan saat akan bertransaksi di mesin ATM, urungkan transaksi anda dan cari mesin ATM yang aman. Pastikan mesin ATM yang akan anda gunakan sebelum bertransaksi dan segera laporkan kepada petugas atau hubungi call center resmi jika ditemukan hal-hal mencurigakan,” katanya.
"Kami juga mengimbau kepada nasabah bahwa tetap waspada dan berhati-hati terhadap link-link via Whatsapp, serta aplikasi yang tidak jelas dan jangan gampang terpengaruh dengan undian hadiah dan lainnya, biasanya yang dikirim melalui media sosial seperti Whatsapp, Instagram, dan Facebook. Pihak Bank Nagari tidak pernah meminta PIN ATM, Mobile Banking atau Kode OTP kepada nasabah. Dimohon nasabah tetap menjaga kerahasiaannya," ujar Zilfa.
Guna lebih nyaman bertransaksi terdapat berbagai pilihan transaksi digital penggunaan Ollin Bank Nagari, Bank Nagari Mobile Banking, Bank Nagari Cash Management serta pembayaran melalui QRIS.
Informasi mengenai kewaspadaan penggunaan channel digital Bank Nagari juga dapat dilihat pada MedSos dan Website Bank Nagari yakni @banknagari.co.id untuk tiktok, Instagram dan Facebook, Bank Nagari pada channel Youtube dan www.banknagari.co.id untuk akses web resmi. **
Berita Terkait
Festival surau atok ijuak digelar di Nagari Sicincin
Selasa, 10 Desember 2024 14:28 Wib
Festival surau atok ijuak digelar di Nagari Sicincin
Selasa, 10 Desember 2024 14:25 Wib
Pemkab Agam tetapkan Nagari Balingka lokasi program TMMN 2025
Minggu, 8 Desember 2024 14:09 Wib
Bank Nagari meraih tiga penghargaan sekaligus dalam ajang Top Digital Awards 2024
Kamis, 5 Desember 2024 22:04 Wib
Seribu rumah pada delapan nagari di Pesisir Selatan terdampak banjir
Senin, 2 Desember 2024 18:45 Wib
Wujudkan pemerintahan informatif, Nagari Malampah Barat Raih Penghargaan Nasional
Sabtu, 30 November 2024 8:33 Wib
Tiga nagari di Sumbar raih penghargaan Keterbukaan Informasi Publik
Sabtu, 30 November 2024 8:28 Wib
Dirut Bank Nagari Gusti Candra raih penghargaan "Top 100 CEO 2024"
Jumat, 29 November 2024 22:01 Wib