Pariaman (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Pariaman, Sumatera Barat membangun kanal di Pantai Talao Pauh sebagai sandaran eks KRI Teluk Bone 511 yang sebelumnya terseret ombak sekitar puluhan hingga ratusan meter dari tengah laut ke bibir pantai.
"Kami telah mulai pengerjaan kanal untuk penyelamatan Eks KRI Teluk Bone 511, ada dua ekskavator yang mulai bekerja (sejak kemarin)," kata Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Umum Setdako Pariaman, Yaminurizal di Pariaman, Sabtu.
Kepal perang bekas hibah dari Kementerian Pertahanan RI tersebut sebelumnya berada di sekitar puluhan hingga ratusan meter dari bibir pantai yang rencananya akan diletakkan di dekat pondasi rencana pembangunan masjid terapung.
Namun karena faktor alam dan anggaran, kapal yang rencananya untuk museum dan penambah destinasi wisata di Pariaman tersebut terpaksa sementara waktu berada di perairan daerah itu.
Hingga pada Minggu (31/3) daerah itu diterjang cuaca buruk sehingga ombak laut menyeret eks KRI Teluk Bone 511 ke bibir pantai Pariaman yang lokasinya berdekatan dengan lokasi yang direncanakan.
Yaminurzal mengatakan berdasarkan rapat dengan seluruh organisasi perangkat daerah di Pariaman, Lantamal II Padang, serta pemangku berkepentingan pada Senin lalu (1/4) yang menyepakati untuk membangun kanal sebagai sandaran kapal tersebut.
“Yang kita lakukan sekarang adalah mengamankan kapal ini supaya tidak menimbulkan bencana lain, baik bencana kepada orang, alam dan infrastruktur yang ada," ujarnya.
Pihaknya akan memanfaatkan pasang laut tinggi yang diperkirakan terjadi pada 10 April sehingga mempermudah proses penyeretan eks KRI Teluk Bone 511 ke dalam kanal yang ditargetkan selesai dalam lima hari.
Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) menunda memberdayakan eks kapal perang KRI Teluk Bone 511 hibah dari Kementerian Pertahanan RI untuk pariwisata karena sejumlah faktor.
"Niat Pemkot Pariaman yang dipimpin wali kota sebelumnya sangat baik, untuk dikembangkan pariwisata Pariaman, namun untuk mewujudkan itu butuh biaya, nah ketika saya masuk ternyata anggarannya tidak masuk dalam APBD 2024," kata Penjabat Wali Kota Pariaman Roberia di Pariaman.