Padang (ANTARA) - Tim Pencarian dan Pertolongan (SAR) gabungan menemukan satu lagu korban banjir bandang di Pesisir Selatan, Sumatra Barat (Sumbar) pada Selasa (12/3).
"Satu korban berhasil ditemukan oleh tim SAR gabungan pada sore tadi sekitar pukul 16.00 WIB dalam keadaan meninggal dunia," kata Kepala Kantor SAR Padang Abdul Malik di Padang, Selasa.
Ia menerangkan korban ditemukan di area sekitar 9,5 Kilometer dari tempat kejadian ketika korban melintas lalu terseret arus banjir di Sawah Laweh Kecamatan Koto XI Tarusan, Sumbar.
Menurutnya setelah ditemukan, jasad korban yang berjenis kelamin laki-laki langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Painan.
Petugas baru bisa mengidentifikasi jenis kelamin dari korban, sedangkan untuk nama dan identitas rinci masih menunggu pemrosesan dari pihak rumah sakit.
Abdul Malik mengatakan operasi pencarian dan pertolongan terhadap korban bencana alam di Pesisir Selatan itu hingga Selasa (13/3) telah memasuki operasi gari keenam.
Berdasarkan data terakhir sedikitnya masih ada lima korban lain yang masih dalam pencarian di wilayah Kabupaten Pesisir Selatan.
Upaya pencarian para korban terbagi pada tiga titik yaitu pertama di Kecamatan Koto XI Tarusan atas kejadian mobil yang terseret arus saat banjir terjadi.
Kedua di Kecamatan Sutera atas bencana tanah longsor, dan di Kecamatan Bayang atas kejadian warga yang terseret arus banjir.
Dengan ditemukannya satu korban tersebut maka jumlah korban jiwa di Kabupaten Pesisir Selatan akibat bencana alam yang terjadi pada 7 Maret sebanyak 24 orang, dan lima orang masih dicari.
Ia meyakinkan bahwa personel Basarnas Padang berserta tim gabungan lainnya akan berupaya semaksimal mungkin untuk melakukan pencarian terhadap korban.
"Pencarian akan terus kami lakukan sampai hari ke tujuh, dan masih bisa diperpanjang untuk tiga hari lagi," jelasnya.
Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, Sumbar telah menetapkan masa tanggap darurat bencana banjir bandang selama 14 hari terhitung sejak 8 Maret 2024.
Sekretaris Daerah (Sekda) Pesisir Selatan, Mawardi Roska mengatakan masa tanggap darurat selama 14 hari ditetapkan karena banjir bandang berdampak pada puluhan ribu warga di 11 kecamatan.
Operasi pencarian melibatkan tim dari Kantor SAR Padang, Bengkulu, Jambi, dan Medan. Kemudian TNI, Polri, BPBD, Tagana, pemadam kebakaran, PMI, Pramuka, KSB, dan insan kebencanaan lainnya.
Berita Terkait
Gubernur: Ruas tol Padang-Sicincin tuntas Juli 2024
Sabtu, 27 April 2024 19:29 Wib
Tangisan Netri tak terbendung, setelah terima rumah bantuan program TMMD dari Semen Padang
Jumat, 26 April 2024 20:12 Wib
Kepala Pengadilan Tinggi Padang resmikan lapangan badminton Pengadilan Negeri Batusangkar
Jumat, 26 April 2024 19:36 Wib
Pemkot Padang perkuat fase prabencana untuk minimalisasi korban
Jumat, 26 April 2024 19:34 Wib
Sarasehan HKBN 2024, Hendri Septa Berbagi Pengalaman Tentang Upaya Pengurangan Resiko Bencana
Jumat, 26 April 2024 18:13 Wib
HKBN 2024, Kota Padang Kuatkan Fase Pra Bencana
Jumat, 26 April 2024 18:11 Wib
Hadapi Liga 3 Putaran Nasional, Tim PSPP dapat dukungan Semen Padang
Jumat, 26 April 2024 15:57 Wib
Berkolaborasi dengan PPNP untuk EBT, Dirut Semen Padang resmikan rumah pembibitan kaliandramerah
Jumat, 26 April 2024 15:51 Wib