Disperindag Sumbar gelar pasar murah kendalikan harga akhir tahun

id Disperindag Sumbar, Novrial, pasar murah

Disperindag Sumbar gelar pasar murah kendalikan harga akhir tahun

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumbar, Novrial. (ANTARA/Miko Elfisha)

Padang (ANTARA) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumatera Barat menggelar pasar murah di tiga tempat di Kota Padang untuk membantu pengendalian harga pangan menjelang akhir tahun 2023.

"Sesuai arahan Gubernur Sumbar, Mahyeldi kita melaksanakan pasar murah untuk mengantisipasi libur akhir tahun guna memastikan ketersediaan dan stabilitas harga barang pokok," kata Kepala Dinas Perindag Sumbar, Novrial di Padang, Kamis.

Ia mengatakan pasar murah tersebut dilakukan selama dua hari yaitu 21 dan 22 Desember di Kelurahan Purus, Kelurahan Pampangan dan Kantor Camat Kuranji, Padang.

"Pasar murah ini didukung penuh oleh Bank Indonesia, Bulog, Dinas Pangan, PT. PPI, PT. Perkebunan Nusantara VIII, PT. Fokus Ritel Indoprima, PT. RNI dan PT ABC Indonesia," ujarnya.

Selain itu Disperindag Sumbar juga menggandeng sejumlah distributor dalam pasar murah kali ini, diantaranya distributor telur, cabe, tempe dan beras Solok premium untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Sementara itu Kabid Perdagangan Disperindag Sumbar, Ridonal, mengatakan kebutuhan pokok yang disediakan dalam pasar murah akan dijual di bawah harga pasar, sesuai tujuannya untuk membantu pengendalian harga.

Ia menyebut pada momentum libur akhir tahun biasanya harga sejumlah kebutuhan pokok melonjak akibat meningkatnya permintaan.

Saat ini sejumlah kebutuhan pokok di Kota Padang seperti bawang merah dijual Rp35 ribu per kilogram, bawang putih Rp34 ribu per kilogram, cabai merah keriting Rp52 ribu per kilogram.

Kemudian, daging ayam broiler Rp34.783 per kilogram, minyak goreng curang Rp14.500 per kilogram, minyak goreng kemasan Rp20 ribu per kilogram.

Lalu telur ayam ras Rp28.800 per kilogram, gula pasir Rp17.500 per kilogram dan beras medium Rp14 ribu per kilogram.

Sebelumnya Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi meminta Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) untuk tetap melakukan pengendalian harga kebutuhan pokok saat libur akhir tahun.

Ia menyebut berdasarkan pengalaman, periode libur akhir tahun selalu terjadi kenaikan harga, salah satunya akibat tingginya permintaan.*