Bukittingi (ANTARA) - Kota Bukittinggi, Sumatera Barat menggelar pesta budaya seni dan perdagangan terbesar di daerah itu melalui Pekan Budaya, Seni, Pameran, Dagang, dan Industri (Pedati) untuk memeriahkan Hari Jadi Kota (HJK) ke-239.
Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar, di Bukittinggi mengatakan Pedati XIII digelar setelah sebelumnya Pedati Reborn 2022 sukses digelar dengan tujuan utama untuk peningkatan ekonomi pariwisata dan budaya setelah absen sejak 2011.
"PEDATI hadir berurutan 2022 dan 2023 ini setelah dulu terakhir pada 2011, Pekan Budaya, Seni, Pameran, Dagang, dan Industri Pedati menyambut HUT Kota juga terus meningkatkan kunjungan hingga peningkatan ekonomi pariwisata yang terus membaik," katanya.
Pemerintah Kota Bukittinggi menggandeng ratusan relawan dan aktivis seni budaya serta UMKM dalam pelaksanaan pesta budaya dan seni Pedati yang digelar hingga akhir Desember tahun ini.
PEDATI digelar sebagai hiburan utama bagi masyarakat dalam rangka HJK 239 Kota Bukittinggi yang mana oleh Wali Kota dipertegas dengan imbauan kepada Kepala Badan, Dinas, Kantor, Camat dan Lurah se-Kota Bukittinggi.
Surat edaran bernomor 100/499/Setda-Pem/2023 itu mengimbau agar kemeriahan HJK benar-benar terasa di kota dengan Jam Gadang sebagai simbol ikoniknya.
"Meningkatkan ketertiban, kebersihan dan keindahan (K3) di lingkungan kantor. Memasang marawa/telong-telong/umbul-umbul di lingkungan kantor maupun wilayah masing- masing mulai tanggal 9 hingga 24 Desember 2023," seru Wali Kota.
Wako muda itu juga meminta dipasang spanduk dan karang bunga yang berisikan ucapan Selamat Hari Jadi Kota Bukittinggi ke-239 Tahun 2023 pada kantor masing-masing dengan tulisan bertema "Kolaborasi Untuk Bukittinggi Hebat Dan Indonesia Maju"
"Kami minta Camat dan Lurah menyampaikan himbauan kepada masyarakat melalui pengurus Mesjid dan Mushala atau melalui Media lain untuk melaksanakan kegiatan gotong royong, melaksanakan kegiatan-kegiatan kemasyarakatan di wilayah masing-masing, menjaga ketertiban, kebersihan serta keindahan (K3)," ujarnya.
Erman Safar menegaskan Kota Bukittinggi disiapkan menuju Kota Hebat berlandaskan Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK).
Menurutnya, pemerintah melalui Dinas Pendidikan memperkuat perwujudan Bukittinggi Hebat berdasarkan ABS-SBK dengan menerapkan mata pelajaran tambahan di satuan pendidikan berupa budaya alam Minangkabau dan memperkaya pelajaran agama.
Ia mengatakan, Bukittinggi dengan usianya yang telah memasuki angka 239 itu memiliki latar belakang sejarah dan telah menghasilkan tokoh-tokoh penting nasional.
"Kota yang berjuluk Paris Van Sumatera dan berhawa sejuk ini telah melahirkan banyak tokoh penting nasional dan dunia, diantaranya Bung Hatta sebagai proklamator, Bukittinggi juga pernah ditunjuk sebagai Ibu Kota Negara Indonesia pada 1948 hingga 1949," tambah dia.
Kembali ke PEDATI, Wako Erman Safar yang dikenal akrab dengan Ulama Nasional Ustadz Abdul Somad (UAS) juga sudah sejak awal menegaskan, kegiatan ini merupakan salah satu bentuk realisasi janji kampanye untuk meningkatkan ekonomi masyarakat melalui sejumlah kegiatan.
PEDATI merupakan wujud aspirasi yang diterima pemerintah daerah agar agenda akbar yang familiar di Kota Bukittinggi beberapa tahun silam kembali terlaksana.
"Kebijakan pemerintah daerah untuk membangkitkan lagi suasana pesta budaya dan seni Pameran Dagang dan Industri, konsepnya memang banyak masukan dari masyarakat untuk dihidupkan kembali," kata Sekdako Bukittinggi, Martias Wanto beberapa waktu lalu.
Sekda menegaskan PEDATI tetap mengedepankan potensi lokal Kota Bukittinggi untuk mendapatkan perhatian publik, baik itu dalam pertunjukan seni dan budaya, begitu juga produk UMKM yang berkualitas unggul.
"Dalam kegiatan ini, kita tetap mengedepankan kearifan lokal dan untuk pameran dagang dan industri nanti kita juga memakai dari BUMN, BUMD, termasuk pelaku ekonomi kreatif yang ada di Kota Bukittinggi," katanya.
Hal yang sama disampaikan pelaku ekonomi yang juga Ketua Asosiasi Pedagang Ritel Indonesia (Aprindo) Sumatera Barat, Rinaldi yang mengungkap gelaran Pedati di momen libur akhir tahun membuka kesempatan seluas-luasnya bagi dunia usaha untuk mempromosikan berbagai produk.
"Pada momen ini, pelaku usaha dapat lebih leluasa mempromosikan aneka produk kepada konsumen yang sebagian wisatawan yang berlibur ke Sumatera Barat,” kata Rinaldi.
"Dengan hadirnya Pedati di Kota Bukittinggi, otomatis masyarakat di berbagai daerah mendapatkan peluang untuk mengembangkan usahanya, potensi ini memang masih tertumpu pada sektor kuliner hingga tidak berlebihan jika pemerintah Kota Bukittinggi memberikan porsi yang cukup besar bagi pelaku usaha," pungkasnya.
PEDATI ke-13 tahun 2023 mengangkat tema “Kolaborasi untuk Bukittinggi Hebat dan Indonesia Maju.”Kegiatan ini dilaksanakan mulai pada 9 Desember hingga 21 Desember 2023 mendatang di Lapangan Wirabraja ditambah beberapa tenda di pelataran Jam Gadang yang menghadirkan produk UMKM.
Acara akbar ini menghadirkan doa dan zikir bersama selain pentas seni dan kreasi yang digilirkan kepada instansi, sekolah dan kelompok masyarakat dengan tampilan utama dari pesohor terkenal dari Sumatera Barat dan artis ibukota.