Pemkab Pasaman Barat dorong masyarakat kembangkan budidaya jamur tiram

id Pemkab Pasaman Barat,berita pasbar,berita sumbar, budidaya jamur tiram pasbar

Pemkab Pasaman Barat dorong masyarakat kembangkan budidaya jamur tiram

Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Pasaman Barat Fitri Risnawanto saat mengunjungi Kelompok Wanita Tani (KWT) Jamur di Nagari Sariak Kecamatan Luhak Nan Duo, Kamis (12/10/2023) lalu. Antara/HO-Diskominfo.

Simpang Empat (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat mendorong masyarakat mengembangkan budidaya jamur tiram dalam rangka meningkatkan pendapatan keluarga di tengah masyarakat

Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Pasaman Barat Fitri Risnawanto di Simpang Empat, Jumat, mengatakan potensi jamur tiram sangat baik dalam meningkatkan ekonomi keluarga.

Pihaknya pada Kamis (12/10) kemarin juga mengunjungi Kelompok Usaha Wanita Mandiri budidaya jamur tiram oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) Jamur di Nagari Sariak Kecamatan Luhak Nan Duo dan usaha kue tradisional Dapur Umak di Kecamatan Kinali.

Pihaknya memberikan dukungan ke kelompok usaha yang ada sebagai bentuk dukungan GOW dan Pemkab Pasaman Barat terhadap kelompok usaha wanita mandiri dalam meningkatkan pendapatan dan ekonomi keluarga.

"Usaha rumahan ini sangat bermanfaat dilaksanakan. Selain untuk menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat terutama bagi ibu rumah tangga juga dapat membantu perekonomian bagi keluarga terutama bagi Unit Usaha KWT jamur dan Dapur Umak," katanya

Ia juga menegaskan bahwa industri rumahan ini bentuk kreatifitas dari masyarakat, sehingga perlu terus dikembangkan baik dari segi pemasarannya, produksinya dan lainnya yang menunjang berkembangnya UMKM tersebut.

"Semoga ke depan industri rumahan di Pasaman Barat terus berkembang demi kesejahteraan ekonomi masyarakat," harapnya.

Sekretaris KWT Jamur Tiram Nagari Sariak Kecamatan Luhak Nan Duo Mirawati mengatakan dengan dengan adanya budidaya jamur tiram dapat membantu perekonomian keluarga masyarakat sekitar yang sudah memiliki usaha jamur tiram.

Pihaknya juga telah memberikan pelatihan juga untuk KWT yang ada di Nagari Sariak untuk meningkatkan pengetahuan anggota.

Ia berharap agar terus mendapatkan perhatian dari GOW selaku binaan karena hingga saat ini pihaknya masih membudidayakan secara manual belum ada bantuan alat mesin pengadukan sehingga produksi masih belum sepenuhnya memenuhi permintaan konsumen.

"Untuk hasil panen tergantung baglognya. Per harinya 500-1000 baglog dengan hasil 1 sampai 5 kilogram per hari. Dengan harga Rp30.000 per kilogram," katanya.

Saat ini omset per bulannya baru Rp600 sehingga diperlukan peralatan mesin untuk meningkatkan produksi dan omset.***1***