Simpang Empat (ANTARA) - Ratusan warga menyerang kantor Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, Kamis (12/10). Bentrokan dengan ratusan aparat kepolisian tidak terhindarkan dan sejumlah pengunjuk rasa diamankan.
Informasi dilapangan ratusan warga mendatangi kantor KPU karena tidak puas dengan kinerja KPU setempat terkait pelaksanaan semua tahapan pemilu.
Pagi itu suasana berbeda dari hari biasanya di KPU Pasaman Barat. Ratusan personel berjaga-jaga dengan pakaian lengkap dan juga sejumlah personel kepolisian berpakaian preman juga mondar mandir dengan wajah tegang.
Dari informasi dilapangan sekolompok warga akan mendatangi kantor penyelenggaran pemilu itu.
Tidak berselang lama, ada sejumlah warga mengendarai sepeda motor menghalangi petugas pemungutan suara yang sedang membawa kotak suara menuju KPU setempat.
Perkelahian tidak bisa dihindarkan dengan personel yang mengawal petugas membawa kotak suara dengan warga. Setelah terjadi perkelahian dan warga menyerang dengan senjata tajam namun dengan kesigapan polisi maka warga itu bisa diamankan.
Saat rekapitulasi suara di KPU ratusan warga mendatangi dengan membawa spanduk ketidakpuasan terhadap kinerja KPU.
Massa memaksa untuk masuk ke kantor KPU ingin menemui jajaran KPU menyampaikan ketidakpuasan terhadap hasil pemilu.
Melihat kondisi itu petugas langsung menghalangi dan mencoba menenangkan massa yang mulai anarkis mereka mulai menyerang petugas dan melempari petugas dengan berbagai peralatan.
Situasi yang mulai panas, maka pihak kepolisian langsung mengevakuasi jajaran KPU Pasaman Barat. Lemparan batu, ember, kayu dan lainnya sontak terjadi.
Kericuhan langsung terjadi, upaya tim mediator untuk menenangkan massa juga tidak berhasil.
Suasana yang mulai ricuh dan sudah ada terjadi pembakaran maka personel Polres Pasaman Barat langsung menurunkan tim pengendalian massa, Armored Water Cannon (AWC) dan pengurai massa dengan menembakkan senjata untuk membubarkan kerumunan massa.
Setelah terjadi kericuhan akhirnya massa berhasil bubar dan jajaran KPU serta kotak suara berhasil diamankan.
Ternyata kericuhan di KPU yang terjadi pada Kamis (12/10) merupakan kegiatan simulasi pengamanan sistem pengamanan (sispam) kota menghadapi Pemilu Serentak 2024.
Kapolres Pasaman Barat AKBP Agung Basuki mengatakan simulasi sistem pengamanan kota menghadapi Pemilu 2024 untuk melatih dan meningkatkan keterampilan personel dalam pengamanan pesta demokrasi sehingga terjamin aman dan kondusif.
"Simulasi ini juga dilakukan untuk menguji standar operasional prosedur (SOP) yang ada dan untuk mengevaluasi kesiapan seluruh personel yang dilibatkan dalam pengamanan pemilu tahun 2024," katanya.
Menurutnya pihaknya sengaja memilih kantor KPU untuk simulasi karena puncak perhitungan suara nantinya berada di KPU dan juga ada sejumlah objek vital yang ada disekitarnya seperti perkantoran dan rumah sakit.
Dengan adanya simulasi pengamanan ini maka bisa memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang resiko kerawanan pemilu dan cara mengatasinya.
"Kemudian juga melatih personel mengambil tindakan untuk mengantisipasi kericuhan jika terjadi saat pemungutan suara sampai pleno rekapitulasi penetapan di KPU," katanya.
Pihaknya ingin memastikan pelaksanaan pemilu sejak tahapan sampai perhitungan suara dapat berjalan akan, nyaman san kondusif.
"Kita ingin pemilu aman, masyarakat nyaman. Tentu dibutuhkan dukungan semua pihak karena jumlah personel Polres hanya 440 orang, sementara jumlah TPS mencapai 1.296," ujarnya.
Polri sebagai penanggungjawab keamanan dan berkewajiban mengawal, menjaga dan mengamankan penyelenggaraan Pemilu 2004.
"Saya minta seluruh personel pengamanan pemilu dapat melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya. Tidak ada satu personel pun yang bertindak arogan dan harus sesuai dengan SOP," jelasnya.
Ia mengajak seluruh lapisan masyarakat bersama-sama ikut menyukseskan Pemilu 2024. Saling bekerjasama menciptakan kondisi keamanan wilayah yang tertib dan kondusif.
Bupati Pasaman Barat Hamsuardi memberikan apresiasi kepada Polres Pasaman Barat dengan adanya simulasi pengamanan Pemilu 2024.
"Antisipasi kericuhan sangat penting dilakukan. Namun tentu kita berharap tidak ada kericuhan saat pemilu nanti," harapnya.
Sementara itu Ketua KPU Pasaman Barat Alfi Syahrin mengucapkan terima kasih atas kegiatan simulasi yang diadakan pihak Polres Pasaman Barat.
"Kita berharap salah satu suksesnya pemilu adalah pastikan keamanan pemilu dapat berjalan aman, damai dan kondusif. Sejauh ini keamanan tahapan pemilu yang sedang berjalan masih berjalan aman dan kondusif," katanya.
Simulasi pengamanan pemilu yang diadakan berjalan sukses dan memperlihatkan upaya pihak personel mengatasi kericuhan yang ada di KPU Pasaman Barat. ***2***