Solok, Sumbar (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Solok, Sumatera Barat, melalui Dinas Pertanian Kabupaten Solok, mengembangkan usaha ternak kambing boerka dan kebun buah naga karena berpotensi meningkatkan perekonomian daerah.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Solok Kenedy Hamzah di Solok, Minggu, mengatakan daerah itu berpotensi menjadi tempat untuk pengembangan usaha ternak kambing boerka.
Menurutnya, daerah Kabupaten Solok selain sebagai penghasil beras, juga merupakan daerah penghasil buah naga khususnya di Kecamatan X Koto Singkarak dan Kecamatan X Koto Diatas.
Kebun naga tersebut, kata Kenedy, cocok diintegrasikan dengan peternakan kambing boerka karena kotoran (feses dan urin)-nya bisa dijadikan pupuk untuk pengembangan buah naga dan di lahan dengan tanaman yang bisa dijadikan sebagai pakan kambing.
"Kotoran kambing sangat bagus sebagai pupuk buah naga agar tak terserang beberapa penyakit khususnya penyakit kanker buah naga," ujar dia.
Lebih lanjut, ia menyebutkan di daerah Kabupaten Solok sendiri sudah memiliki sekitar 200 hektare kebun buah naga dan akan terus dikembangkan.
Untuk itu, salah satu upaya yang dilakukan Dinas Pertanian Kabupaten Solok untuk membantu masyarakat dalam mengembangbiakkan kambing boerka tersebut dengan mengirimkan proposal pengembangan kambing Boerka ke Pusat Standardisasi Instrumen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (PSIPKH/BSIP ) di Bogor, Jawa Barat.
Jumlah yang diajukan sebanyak 90 ekor kambing untuk tiga kelompok tani yang terdiri atas dua kelompok tani di Nagari Kacang dan satu kelompok tani di Nagari Tanjung Alai.
Dinas Pertanian Kabupaten Solok juga telah mengunjungi PSIPKH/BSIP Bogor untuk menindaklanjuti proposal pengembangan kambing boerka yang diajukan tersebut.
Kambing boerka dihasilkan dari persilangan antara pejantan kambing boer asal Afrika Selatan dengan betina kambing kacang asal Indonesia.
Perkawinan silang tersebut menghasilkan kambing lokal dengan laju pertumbuhan lebih cepat dan bobot yang lebih tinggi daripada kambing kacang.
Keunggulan kambing boerka, yakni memiliki daya adaptasi tinggi pada lingkungan tropis. Selain itu, pada umur satu tahun, bobot badannya mencapai 365 kilogram dengan karkas sebesar 49-51 persen.
Produktivitas kambing boerka terbilang cukup tinggi karena bisa melahirkan anak sebanyak tiga kali dalam dua tahun. Induk kambing dapat menghasilkan satu sampai dua anak dalam sekali melahirkan.
Budidaya kambing boerka ini juga harus didukung oleh lima faktor, yaitu sistem pembibitan, perkawinan dan seleksi, pemeliharaan intensif semi intensif, produk bibit dan pasar.
Berita Terkait
Bupati Solok serahkan bantuan ke korban banjir lahar dingin di Agam
Selasa, 14 Mei 2024 16:16 Wib
Akses jalan lintas Padang-Solok Selatan sudah bisa dilalui pengendara
Selasa, 14 Mei 2024 15:40 Wib
Kabupaten Solok tuan rumah kegiatan jambore PKK tingkat Sumbar
Selasa, 14 Mei 2024 4:14 Wib
Wali Kota Solok terima SPSI Award
Senin, 13 Mei 2024 18:31 Wib
Pemkab Solok dirikan dapur umum di lokasi banjir lahar dingin Marapi
Senin, 13 Mei 2024 17:08 Wib
Pemkab Solok kirimkan tim dan ekskavator ke Kabupaten Agam
Senin, 13 Mei 2024 15:57 Wib
DPKUKM Kota Solok sosialisasikan digitalisasi pengemasan produk
Kamis, 9 Mei 2024 19:09 Wib
Bawaslu Solok evaluasi kinerja Panwascam persiapkan Pilkada 2024
Kamis, 9 Mei 2024 8:07 Wib