Polres Pasaman Barat awasi perbatasan antisipasi peredaran narkoba
Simpang Empat,- (ANTARA) - Kepolisian Resor (Polres) Pasaman Barat, Sumatra Barat meningkatkan koordinasi dengan Polres Mandina Sumatera Utara untuk memperketat pengawasan perbatasan antisipasi peredaran narkoba masuk ke daerah itu.
"Koordinasi terus kita intensifkan. Wilayah Pasaman Barat bagian utara berbatasan langsung dengan Madina Sumatera Utara. Pada umumnya dari pengungkapan narkoba di Pasaman Barat narkoba itu berasal dari Sumatera Utara," kata Kepala Polres Pasaman Barat AKBP Agung Tribawanto di Simpang Empat, Kamis.
Menurutnya untuk meminimalisir masuknya narkoba ke Pasaman Barat diperlukan pengawasan ekstra di pintu masuk atau di perbatasan menuju Pasaman Barat.
"Meskipun patroli rutin melalui Polsek Ranah Batahan terus kita lakukan namun pengawasan lebih ketat sangat diperlukan. Koordinasi lintas Polres dan Badan Narkotika Nasional Daerah (BNNK) akan terus ditingkatkan," sebutnya.
Dia mencontohkan pengungkapan narkoba sebanyak 30 kilogram ganja dan sabu pada Senin (11/11) berasal dari Penyabungan Madina Sumut.
Ia menyebutkan peredaran narkoba saat ini menuju Pasaman Barat cukup tinggi. Pada umumnya para tersangka mengaku narkoba itu berasal dari daerah Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara
Secara geografis, kata dia, bagian utara Pasaman Barat berbatasan langsung dengan Madina, Sumut, yang sangat rawan dijadikan perlintasan peredaran narkoba.
"Ini tidak bisa dibiarkan dan pengawasan melalui razia dan patroli terus kita tingkatkan, baik di daerah perbatasan Ranah Batahan maupun di Talu Kecamatan Talamau," katanya.
Ia meminta jajaran Polsek yang berada di daerah perbatasan seperti Ranah Batahan dan Talamau agar meningkatkan pengawasan melalui razia dan patroli
Selain itu ia juga berharap kepada masyarakat agar dapat memberikan informasi mengenai peredaran narkoba. Jika ada info dan orang yang dicurigai diharapkan segera melaporkan kepada pihak kepolisian
"Tanpa dukungan dari semua pihak tidak mungkin tercapai pemberantasan narkoba sesuai program Kapolri," ujarnya.
Ia menambahkan dari sejumlah kasus yang terungkap pada umumnya pengakuan para tersangka mereka membawa narkoba dari Sumut untuk diedarkan di Pasaman Barat dan Sumbar pada umumnya.
"Koordinasi terus kita intensifkan. Wilayah Pasaman Barat bagian utara berbatasan langsung dengan Madina Sumatera Utara. Pada umumnya dari pengungkapan narkoba di Pasaman Barat narkoba itu berasal dari Sumatera Utara," kata Kepala Polres Pasaman Barat AKBP Agung Tribawanto di Simpang Empat, Kamis.
Menurutnya untuk meminimalisir masuknya narkoba ke Pasaman Barat diperlukan pengawasan ekstra di pintu masuk atau di perbatasan menuju Pasaman Barat.
"Meskipun patroli rutin melalui Polsek Ranah Batahan terus kita lakukan namun pengawasan lebih ketat sangat diperlukan. Koordinasi lintas Polres dan Badan Narkotika Nasional Daerah (BNNK) akan terus ditingkatkan," sebutnya.
Dia mencontohkan pengungkapan narkoba sebanyak 30 kilogram ganja dan sabu pada Senin (11/11) berasal dari Penyabungan Madina Sumut.
Ia menyebutkan peredaran narkoba saat ini menuju Pasaman Barat cukup tinggi. Pada umumnya para tersangka mengaku narkoba itu berasal dari daerah Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara
Secara geografis, kata dia, bagian utara Pasaman Barat berbatasan langsung dengan Madina, Sumut, yang sangat rawan dijadikan perlintasan peredaran narkoba.
"Ini tidak bisa dibiarkan dan pengawasan melalui razia dan patroli terus kita tingkatkan, baik di daerah perbatasan Ranah Batahan maupun di Talu Kecamatan Talamau," katanya.
Ia meminta jajaran Polsek yang berada di daerah perbatasan seperti Ranah Batahan dan Talamau agar meningkatkan pengawasan melalui razia dan patroli
Selain itu ia juga berharap kepada masyarakat agar dapat memberikan informasi mengenai peredaran narkoba. Jika ada info dan orang yang dicurigai diharapkan segera melaporkan kepada pihak kepolisian
"Tanpa dukungan dari semua pihak tidak mungkin tercapai pemberantasan narkoba sesuai program Kapolri," ujarnya.
Ia menambahkan dari sejumlah kasus yang terungkap pada umumnya pengakuan para tersangka mereka membawa narkoba dari Sumut untuk diedarkan di Pasaman Barat dan Sumbar pada umumnya.