Bupati Benny minta segera pulihkan keadaan pasca banjir di Bonjol

id Bupati Pasaman, H. Benny Utama,Banjir pasaman,Banjir sumbar

Bupati Benny minta segera pulihkan keadaan pasca banjir di Bonjol

Bupati Pasaman, H. Benny Utama saat meninjau pasca banjir di di Jorong Pandam, Nagari Limo Koto, Kecamatan Bonjol, Kamis.

Lubuk Sikaping (ANTARA) - Bupati Pasaman, H. Benny Utama meminta jajarannya agar segera memulihkan keadaan pasca banjir yang menerjang kawasan padat penduduk di Jorong Pandam, Nagari Limo Koto, Kecamatan Bonjol.

H. Benny Utama mengaku usai memperoleh informasi dari Camat Bonjol, pagi Kamis (20/7) langsung menuju lokasi bencana.

Di lokasi, Benny Utama mendapati warga tengah membersihkan rumah-rumah mereka dari timbunan material lumpur yang terbawa banjir.

Sejumlah titik terdampak banjir, ditinjau Bupati Benny Utama satu per-satu dan berdialog dengan warga setempat.

"Dinas PU segera datangkan alat berat pagi ini, untuk lakukan normalisasi sungai Aia Dareh yang mengarah ke kampung ini. Dinas Sosial segera kirim bantuan selimut, bahan makanan serta keperluan sandang pangan, sekaligus dirikan dapur umum. Dan Dinas Kesehatan buat posko kesehatan, lakukan pengobatan bagi warga yang terdampak, terutama lansia dan anak-anak," kata Bupati Benny menginstruksikan kepala OPD teknis yang turut mendampingi ke lokasi.

Berbagai keluhan warga ikut ditampung bupati, berbagai langkah cepat tanggap bencana telah diperintahkan, termasuk mengingatkan Camat Bonjol untuk tidak meninggalkan daerah kerjanya selama proses tanggap darurat kebencanaan berlangsung.

Sebelum meninggalkan lokasi, saat meninjau dapur umum, secara pribadi Bupati Benny Utama menyerahkan bantuan pribadi Rp5 juta kepada pengelola dapur umum.

"Nan lamak-lamak dan bergizi lah dibuek samba untuk dunsanak kito yang tengah ditimpa bencana, jan talua jo supermi saki," ujar bupati sambil guyon.

Sejumlah warga menceritakan kepada bupati, bahwa hujan mengguyur wilayah itu sejak Rabu siang kemaren. Namun pukul sembilan malam, air sungai sudah mulai meninggi, berwarna kecoklatan.

"Saat itu kami sekeluarga dan warga lain sekitar Kampung Aia Dareh, langsung bersiap-siap untuk mengungsi ke SD 13 Pandam yang berjarak 100 meteran dari sini. Dan benar, pada pukul 9.30 wib air sungai meluap dan mulai mengahantam rumah-rumah disini," tutur Nurjanah (58 th.) warga Aia Dareh, Kumpulan.

Suasana malam itu sungguh mencekam. Selain luapan air yang besar, curah hujan juga terus mengguyur hingga tengah malam, ditambah kelamnya malam akibat aliran listrik yang padam. Suasana kampung juga lengang, pasca ditinggal warga yang sudah mengungsi. Akibatnya kampung dibantaran sungai Aia Dareh itu jadi menakutkan.

" Karena khawatir melihat air sungai mulai naik, kami memilih untuk langsung mengungsi ke SD 13 Pandam, yang tak jauh dari sini. Sementara Amak saya yang sudah berusia 80 tahun, terpaksa digendong ke pegungsian," tambah Nurjanah.

Diceritakan juga, saat kembali ke rumah pagi tadi, tampak rumah sudah tertimbun material lumpur, bagian dapur ambruk disapu banjir. Sedangkan padi hasil panen yang disimpan di dapur, ikut hanyut terbawa air, juga gelas dan piring ikut hanyut.

Menurut Muasril (70) banjir malam tadi lebih besar dari kejadian banjir 13 bulan lalu di tahun 2022. Sampai pukul 02.00 Wib dini hari tadi, bunyi gemuruh air dan dentuman batu besar yang menggelinding, sempat membuat hati jadi ciut, karena bunyinya cukup menakutkan.

Laporan lain yang diterima, akibat curah hujan tinggi, jalan menuju Jorong Aia Abu Nagari Limo Koto, tertimbun longsor dan sebagian terban Di beberapa titik. Akses jalan hanya bisa dilewati kendaraan roda dua.

Hingga kunjungan Bupati Pasaman berakhir juga ingatkan warga yang bermukim disepanjang bantaran sungai untuk tetap waspada akan munculnya banjir susulan.