Padang Panjang (ANTARA) - Memotivasi masyarakat untuk menanam cabai, Pemerintah Kota Padang Panjang beberapa waktu lalau canangkan Gerakan Menanam Cabai Serentak, kegiatan ini bahkan Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Padang Panjang lakukan perlombaan sekaligus penjurian terhadap gerakan tersebut
Kepala Dispangtan, Ade Nafrita Anas, M.P, berharap kegiatan ini berkelanjutan dan pihaknya siap untuk mendampingi para petani yang ingin melakukan penanaman bibit cabai maupun yang lainnya.
“Selain untuk mengevaluasi hasil dari penanaman cabai, lomba ini juga sebagai suatu motivasi bagi petani untuk bertanam cabai dengan baik. Serta meningkatkan semangat petani untuk menanam dan merawat cabainya dengan benar. Nanti bagi yang menang akan diberikan reward,” kata dia.
Setelah beberapa waktu berlalu, Dispangtan dan tim melihat di lapangan dan ternyata banyak cabai yang ditanam berhasil dan bermanfaat bagi petani. Ada yang sudah menjualnya ke pasar dan ada juga yang telah menggunakan untuk bahan makanan.
"Gerakan ini sungguh sangat membantu para petani dan ibu rumah tangga. Buktinya di beberapa lokasi mereka merasakan manfaat dari gerakan ini, setiap petani yang melakukan penanaman cabai ini, Dispangtan selalu mendampingi mereka agar mendapatkan hasil yang maksimal, mulai dari menanam hingga membuahkan hasil yang bagus,” jelas dia.
Kabag Perekonomian dan Sumberdaya Alam Setdako, Putra Dewangga, S.S, M.Si menyebutkan, gerakan penanaman cabai ini merupakan salah satu cara untuk mengendalikan inflasi di Kota Padang Panjang dan sudah dilaksanakan sejak Desember 2022 lalu saat harga cabai melambung tinggi
"Alhamdulillah setelah kita lihat di lapangan banyak petani yang berhasil menggalakkan gerakan ini, dan bisa mengendalikan inflasi di Padang Panjang. Kita berharap ini tetap berlanjut sehingga cabai tidak lagi menjadi penyumbang inflasi di Padang Panjang," kata dia
Sementara itu, salah seorang juri, Gusti Rufita mengatakan, hasil dari penanaman cabai di Padang Panjang ini sudah memberikan dampak yang baik. Masyarakat juga sudah melakukan penanaman sesuai dengan yang dianjurkan pemerintah.
"Ada beberapa indikator untuk dilakukan penilaian, diantaranya umur, kondisi, dan kesehatan cabai, penampilan dan juga sistem budidayanya. Kelima indikator ini harus ada, setelah ditinjau ke lapangan ada beberapa petani yang hasil cabainya sesuai indikator dan ada yang tidak. Bagi yang tidak sesuai ini, juga ada beberapa kendala baik itu tempat, cuaca dan sebagainya.
Gusti Rufita, berharap, bukan hanya menang dalam berlomba, namun para petani bisa menanam cabai sesuai dengan SOP. Serta bisa menambah wawasan dalam menanam cabai yang baik dan mendapatkan kualitas yang baik.