Pemprov Sumbar pindahkan lokasi Bazaar Ramadhan dari Masjid Raya karena sepi pembeli

id Bazaar Ramadhan

Pemprov Sumbar pindahkan lokasi Bazaar Ramadhan dari Masjid Raya karena sepi pembeli

Bazaar Ramadhan di Masjid Raya Sumbar sepi pembeli. (ANTARA/ist)

Padang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat memindahkan lokasi Bazaar Ramadhan dari Masjid Raya ke halaman kantor gubernur setelah mendengar keluhan pelaku UMKM yang mengaku sepi pembeli.

"Pemprov Sumbar mendengarkan aspirasi pelaku UMKM yang menjadi peserta bazaar yang mengaku sepi pembeli. Karena itu lokasi bazaar rencananya dipindahkan ke halaman kantor gubernur," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumbar, Novrial di Padang, Sabtu.

Novrial menyebut panitia sudah menggelar rapat usai mendengar aspirasi pelaku UMKM tersebut dan tengah mengupayakan solusi untuk memindahkan lokasi bazaar.

Ia menjelaskan pada tahun-tahun sebelumnya Bazaar Ramadhan memang digelar di halaman Kantor Gubernur Sumbar. Tahun ini lokasinya dialihkan ke Masjid Raya Sumbar.

Tujuan pengalihan lokasi itu untuk meramaikan acara Sumarak Ramadhan yang baru dimulai tahun ini untuk menjadikan Mesjid Raya sebagai Destinasi Wisata Halal di Sumatera Barat.

Selain itu untuk memberikan peluang kepada masyarakat luas untuk bisa lebih leluasa untuk belanja karena sebelumnya terkesan bazaar di halaman Kantor Gubernur lebih diramaikan oleh PNS saja.

Namun ternyata setelah bazaar digelar, jumlah pembeli bukannya bertambah malah berkurang sehingga omzet pelaku UMKM turun drastis.

Kemungkinan karena lokasi bazaar di Mesjid Raya Sumbar kurang strategis karena berada di arah samping dan sedikit tertutup, sehingga tidak banyak masyarakat yang mengetahui dan datang mengunjunginya.

Karena itu para pelaku UMKM mendesar agar Pemprov Sumbar memindahkan lokasi bazaar kembali ke kantor gubernur agar pedagang tidak terus merugi.

Sebelumnya video keluhan pedagang yang menjadi peserta Bazaar Ramadhan di Masjid Raya Sumbar viral di jejaring aplikasi Whats Apps.

Dalam video tersebut salah seorang pedagang menangis meminta perhatian Pemprov Sumbar karena mereka terus merugi karena tidak ada pembeli yang datang ke lokasi bazaar.*