11 rumah warga di Tiku Agam terendam banjir

id Banjir di Agam,sumbar,longsor

11 rumah warga di Tiku Agam terendam banjir

Pengendara sedang melewati banjir yang menggenangi ruas jalan di Kecamatan Tanjungmutiara, Kabupaten Agam, Sumbar, Sabtu (25/3/2023). FOTO ANTARA/HO-BPBD AgamĀ 

Lubukbasung, Sumbar (ANTARA) - Sebanyak 11 unit rumah warga di Anak Aia Duku, Jorong Cacang Randah, Nagari Tiku Utara, Kecamatan Tanjungmutiara, Kabupaten Agam, Sumatera Barat terendam banjir akibat curah hujan cukup tinggi melanda daerah itu pada Sabtu (25/3) dini hari.

Kepala Seksi Pemerintahan Kecamatan Tanjungmutiara, Weri Ikhwan di Lubukbasung, Sabtu, mengatakan air menggenangi rumah warga setinggi 50 centimeter dan saat ini air sudah mulai menyusut.

"Warga sudah mulai membersihkan lumpur yang menggenangi rumahnya dan saat ini jalan masih digenangi air," katanya.

Ia mengatakan air menggenangi rumah warga itu mengakibatkan kerusakan pada perabotan dan kerusakan pada bangunan.

Banjir juga mengakibatkan kolam ikan bantuan dari nagari dibawa arus, sehingga warga mengalami kerugian sekitar Rp30 juta.

"Kerugian warga akibat banjir tersebut sekitar Rp30 juta dan tidak ada korban jiwa akibat kejadian itu," katanya.

Banjir menggenangi rumah warga akibat curah hujan cukup tinggi melanda daerah itu sekitar enam jam.

Tanah Longsor

Sementara Kepala Pelaksana (Palaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Agam, Bambang Warsito mengatakan curah hujan cukup tinggi juga mengakibatkan tanah longsor di Kampuang Baruah, Jorong Gantiang, Nagari Sungai Landia, Kecamatan Ampekkoto.

Tanah longsor mengakibatkan toilet Masjid Nurul Iklas tertimbun dan termasuk dua jamaah yang berada di lokasi itu.

"Kedua jamaah meninggal dunia dan jasad korban telah dimakamkan," katanya.

Setelah itu pohon tumbang di Malabua, Nagari Bawan, Kecamatan Ampeknagari.

Pohon tumbang juga menimpa teras rumah Feri (47) warga Sungai Jariang, Nagari Lubukbasung, Kecamatan Lubukbasung.

"Saya mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan saat curah hujan tinggi disertai angin kencang, agar tidak menjadi korban," demikian Bambang Warsito.